Listen

Description

"Jika Engkau, ya TUHAN, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan, Tuhan, siapakah yang dapat tahan?" (Mazmur 130:3)

Renungan:

  Beberapa tahun lalu saya mengikuti Misa Jumat Pertama di Gereja Santa Theresia. Setelah belasan tahun tidak Misa di sana, tiba-tiba ada kerinduan untuk kembali ke masa lalu, saat saya kuliah di gedung sekolah Santa Theresia. Seperti film yang diputar, saya mengingat kembali, dulu setiap pagi sebelum kuliah dimulai saya selalu misa pagi di gereja tersebut. Kemudian terbayang kembali wajah orang tua, saudara, teman-teman dan orang-orang yang sudah membantu dan mendukung saya kuliah. Semua kebaikan mereka muncul kembali di depan mata saya. Di situlah saya berdoa untuk mereka semua, mengucap syukur atas semua kebaikan mereka yang mungkin selama ini hampir terlupakan karena kesibukan saya. 

  Dalam hidup sehari-hari, masing-masing dari kita punya kenangan dengan orang-orang di masa lalu yang akhirnya membentuk kita menjadi pribadi seperti sekarang ini. Tetapi seiring perjalanan waktu, mungkin kenangan manis itu bisa berubah menjadi kenangan pahit yang selalu kita ingat karena perlakuan mereka yang pada akhirnya mengecewakan kita. Bacaan hari ini mengingatkan kita bahwa Tuhan tidak pernah mengingat-ingat kesalahan kita. Kalau setiap kesalahan kita diingat-Nya, maka kita tidak akan pernah luput dari hukuman-Nya. Tetapi Tuhan itu terlalu baik. Sebesar apapun kesalahan kita, asal kita mau datang kepada-Nya dengan hati yang hancur, maka belas kasih dan pengampunannya akan tercurah atas kita. 

  Mungkin saat ini pasangan anda sudah terlalu membuat anda tertekan dengan larangan, sikap dan perkataan yang kasar. Mungkin anak-anak anda saat ini sudah terlalu menyakitkan hati karena sikap dan pemberontakannya. Mungkin orang tua anda saat ini sudah terlalu jauh mengatur kehidupan anda sehingga anda tidak tahan lagi hidup dengan mereka. Kalaupun hal itu semua sudah terjadi, saat ini Tuhan mengajak anda untuk tenang dan mulai mengingat saat pertama kali anda bertemu, mengenal dan memiliki mereka. Ada begitu banyak kebaikan yang mungkin diterima dari mereka, sehingga anda mau menerima mereka masuk dalam hidup anda. Sekecil apapun kebaikan mereka, itu semua pernah anda terima dan pada akhirnya anda mau menerima mereka apa adanya. Mungkin setelah anda mengingat semua kebaikannya, ada sedikit senyum dan kelegaan menghiasi hati anda. Hiduplah itu, maka anda dapat memulai untuk mengampuninya. Setelah anda mampu mengampuni, anda akan melihat kuasa Allah akan bekerja untuk mengubah kehidupan anda sekeluarga. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, terima kasih atas orang-orang yang pernah dan masih hadir dalam hidupku saat ini. Aku bersyukur karena aku boleh masuk dalam kehidupan mereka dan mau menerima mereka untuk masuk dalam kehidupanku. Tetapi seiring perjalanan waktu, aku merasa tertekan hidup bersama mereka. Tolong kembalikan hati ku dan hati mereka seperti yang mula-mula, sehingga aku dapat merasakan kembali kebahagiaan di masa lalu bersama mereka. Hidupkan semua kebaikan mereka dalam hatiku, agar aku mampu mengalahkan semua kekecewaan yang kurasakan saat ini. Amin. (Dod).