Listen

Description

"Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya." (Amsal 27:17)

Renungan:

  Di dalam kehidupan ini, ada begitu banyak alasan yang kuat bagi kita untuk membenci dan memusuhi seseorang. Keputusan untuk membenci dan memusuhi seseorang ada di tangan kita. Di bawah ini dipaparkan beberapa alasan dan keadaan yang memungkinkan kita untuk marah, membenci dan memusuhi seseorang:

Seandainya salah satu rekan kerja kita menjatuhkan reputasi kita, dan ia sangat membanggakan dirinya sebagai yang paling hebat dan berjasa, apakah kita akan panas hati kepadanya dan mencari cara untuk membalas perlakuannya?

Seandainya orang yang pernah kita bantu suatu hari menolak untuk membantu kita padahal ia sanggup membantu kita, apakah kita dendam kepadanya?

Seorang teman kost yang selama ini kita perhatikan dan ia bebas memakai barang-barang kita, tetapi suatu hari ia malah menjauhi dan menunjukkan sikap bermusuhan kepada kita karena alasan yang tidak jelas, apakah kita juga akan menjauhinya?

Seandainya ayah atau ibu kita selalu meremehkan dan membanding-bandingkan rupa dan prestasi kita dengan kakak atau adik, apakah kita akan menyimpan sakit hati terhadap orang tua yang sudah membesarkan kita?

Seandainya anak yang telah kita besarkan dengan susah payah, ketika ia sudah sepantasnya membantu meringankan beban kita karena ia memang bisa, namun ia asyik dengan kesenangannya sendiri, apakah kita akan membencinya?

  Apakah kita akan merasa puas jika sudah marah, memusuhi, membenci dan membalas dendam kepada mereka yang menyakiti hati kita? Sesungguhnya ketika kita memutuskan untuk marah, membenci atau membalas rasa sakit hati, itu artinya kita sama buruknya atau bahkan lebih buruk dari orang tersebut. Kalau kita tidak mau menjadi sama buruknya dengan orang tersebut, maka kita harus belajar hidup mengampuni di dalam setiap situasi. 

  Firman Tuhan berkata bahwa hanya manusia yang bisa menajamkan sesamanya. Artinya seseorang Tuhan izinkan hadir di dalam hidup kita, entah ia seseorang yang bisa memotivasi dan membangun, atau yang meremehkan dan menjelek-jelekan sehingga membuat hati kita kesal dan marah, keduanya berguna untuk mengasah karakter kita supaya menjadi lebih baik. Rasa sakit oleh gesekan-gesekan akan membentuk kita menjadi semakin serupa dengan Kristus. Kristus telah memberikan teladan, di dalam rasa sakit-Nya, Ia bersedia mengampuni dan mendoakan mereka yang telah menyesah dan menyalibkan-Nya. Tunjukkan sikap mau mengampuni, sehingga itu akan membuktikan bahwa kita adalah anak-anak Bapa di surga. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, di dalam setiap situasi menyakitkan yang kualami dan kuterima dari orang-orang di sekitarku, mampukan aku untuk mengampuni mereka sebagaimana Engkau sudah mengampuniku yang sering membuat Engkau kecewa. Amin. (Dod).