"Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana." (Amsal 24:16)
Renungan:
Jessica Cox adalah seorang gadis yang terlahir tanpa kedua lengan karena penyakit langka yang diderita ibunya saat mengandung dirinya. Jessica menyadari bahwa dia hanya bisa berharap pada kedua kakinya untuk dapat beraktivitas. Semua pekerjaan yang biasa orang lakukan dengan menggunakan tangan, ia lakukan dengan menggunakan kaki. Bahkan melepas kontak lensa pun ia menggunakan kaki. Ia menyadari bahwa banyak hal hebat yang bisa ia kembangkan di dalam dirinya. Ia belajar menjadi seorang pilot yang kemudian mendapatkan izin resmi untuk menerbangkan pesawat dengan kedua kakinya. Ia adalah pilot pertama yang menerbangkan pesawat tanpa lengan. "Aku tidak membutuhkan kedua lenganku untuk menerbangkan pesawat ke angkasa, aku memiliki kedua kaki dan itu adalah anugerah yang harus aku menfaatkan sebaik mungkin," kata Jessica.
Kita memang tidak bisa menentukan seperti apa diri kita saat lahir, di dalam lingkungan yang seperti apa, dan di dalam keluarga yang bagaimana. Namun kita bisa menentukan untuk hidup seperti apa. Tidak peduli seperti apa keadaan dan kondisi kita saat ini, kita harus tetap memiliki pengharapan yang besar untuk menjalani hidup dengan lebih baik. Keadaan keluarga yang kurang mampu bukan alasan bagi kita untuk berdiam diri dan tidak bisa meraih impian. Kekurangan dan keterbatasan yang kita miliki bukan alasan bahwa kita tidak bisa hidup dengan lebih baik. Satu hal yang harus kita ketahui bahwa di dalam dunia ini tidak ada seorangpun yang paling hebat atau paling buruk dalam segala hal di hadapan orang lain. Yang ada hanyalah bahwa kita belum mengekspos keluar semua kelebihan yang ada di dalam diri kita.
Alasan mengapa seseorang tidak bisa mengembangkan dirinya menjadi lebih baik adalah karena terlalu lama menangisi kekurangannya. Tidak ada orang yang sukses hanya karena terus menerus fokus pada kekurangannya. Jika kita memandang diri sebagai orang cacat, maka orang juga akan memandang kita seperti itu. Tetapi jika kita memandang diri sebagai sosok yang sempurna, maka orang lain akan memandang kita seperti itu. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih atas keberadaan diriku saat ini. Bantulah aku untuk memaksimalkan seluruh potensi yang ada di dalam diriku, sehingga aku dapat menunjukkan kepada banyak orang bahwa aku adalah ciptaan-Mu yang luar biasa. Amin. (Dod).