"Adapun Yefta, orang Gilead itu, adalah seorang pahlawan yang gagah perkasa, tetapi ia anak seorang perempuan sundal; ayah Yefta ialah Gilead. Juga isteri Gilead melahirkan anak-anak lelaki baginya. Setelah besar anak-anak isterinya ini, maka mereka mengusir Yefta, katanya kepadanya: "Engkau tidak mendapat milik pusaka dalam keluarga kami, sebab engkau anak dari perempuan lain." Maka larilah Yefta dari saudara-saudaranya itu dan diam di tanah Tob; di sana berkumpullah kepadanya petualang-petualang yang pergi merampok bersama-sama dengan dia." (Hakim-hakim 11:1-3)
Renungan:
Rolando dan Ronaldo adalah anak kembar yang lahir dari keluarga broken home. Ibunya seorang penjudi, sedangkan ayahnya seorang pemabuk. Kedua orang tuanya sudah meninggal sejak mereka masih kecil. Akhirnya mereka tinggal di panti asuhan, namun di tempat yang berbeda. Berita tentang kedua bocah ini sampai menghiasi koran berita lokal tempat lahir mereka di negara Mexico. Sampai 40 tahun kemudian, seorang pemimpin redaksi ingin mengetahui keberadaan kedua bocah ini. Lalu ia mengutus tim wartawan untuk melakukan liputan khusus. Tim wartawan ini akhirnya menemukan Rolando yang sedang berada dalam sebuah bar di daerah Guadelajara dalam kondisi mabuk berat. Dilihat dari penampilannya, ia terlihat sudah berhari-hari tidak mandi. Tim wartawan mewawancarai si Rolando, mengapa keadaannya sampai seperti ini? Rolando berkata sambil berteriak, bahwa ia menjadi seperti ini karena ayahnya yang juga seorang pemabuk, sehingga Rolando juga menjadi seorang pemabuk. Buah yang jatuh, tidak akan jauh dari pohonnya. Itulah hasil wawancara dengan Rolando. Lalu bagaimana dengan saudaranya? Apakah hidupnya juga berakhir di dalam sebuah bar dan menjadi pemabuk? Tim wartawan menemukan Ronaldo di Mexico City. Ronaldo sudah menjadi seorang direktur di sebuah perusahaan internasional dan memiliki keluarga bahagia dan harta yang melimpah. Mereka mewawancarai Ronaldo, apa yang menjadi motivasinya sehingga dia bisa menjadi sehebat itu. "Ayahku adalah seorang pemabuk dan penjudi. Sejak dahulu aku berusaha membuktikan kalau aku bisa menjadi orang hebat, walaupun aku lahir dari keluarga pemabuk dan penjudi," kata Ronaldo.
Hidup adalah sebuah pilihan. Kata-kata tersebut tidak asing lagi di telinga kita dan memang benar kenyataannya seperti itu. Memang kita tidak dapat memilih orang tua kita, namun untuk menjadi orang sukses atau gagal, tergantung pilihan yang kita buat. Pilihan itu dimulai dari sebuah keputusan. Keputusan itu dimulai dari pikiran. Untuk itu kita harus mengisi pikiran kita dengan hal-hal yang positif, salah satunya dengan firman Tuhan. Sehingga, kita menjadi sadar bahwa kita harus tetap bergantung kepada Tuhan Yesus atas setiap keputusan yang kita buat. Bila kita tidak pernah membuat keputusan dan menentukan pilihan, maka pada akhinynya orang lain yang akan memutuskan dan menentukan pilihan hidup kita, sehingga hidup kita dikendalikan oleh orang lain.
Yefta memang lahir dari keluarga yang bermasalah. Dia anak seorang perempuan sundal dan diusir oleh saudara-saudaranya, tetapi untuk menjadi perampok, itu pilihannya sendiri. Sekalipun akhirnya dia juga memilih untuk menjadi seorang pahlawan. Pilihan yang kita buat sekarang, sangat menentukan masa depan kita. Oleh sebab itu, kita harus lebih bijak di dalam memilih, sehingga kita tidak menyesal di kemudian hari. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, bimbinglah aku agar dapat lebih bijaksana lagi untuk mengambil keputusan bagi hidupku saat ini dan masa depanku. Amin. (Dod).