"Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah." (2 Timotius 3:1-4)
Renungan:
Pada suatu malam ketika saya naik mobil transjakarta, jalur mobil transjakarta dipakai oleh kendaraan lain karena macet, maka mobil transjakarta yang saya tumpangi keluar jalur dan berjalan di sebelah kiri mepet dengan trotoar. Tiba-tiba mobil transjakarta tersebut menyerempet seorang ibu yang sedang mengendarai motor. Motornya terbalik dan kaki ibu tersebut tertindih motor sementara badannya tengkurap di trotoar jalan. Entah dari mana datangnya, tiba-tiba bermunculan anak remaja tanggung yang jumlahnya sekitar 15 orang. Mereka terlihat seperti preman yang kemudian berteriak-teriak menyuruh mobil transjakarta berhenti sambil memukul-mukul mobil tersebut dan menghadang di depannya. Wajah mereka begitu beringas. Namun akhirnya masalah dapat diselesaikan oleh petugas patroli.
Keadaan ekonomi yang kurang, pendidikan yang rendah dan permasalahan dalam hidup yang tak kunjung henti dapat membuat seseorang melakukan tindakan brutal tanpa pikir panjang. Itulah yang sering terjadi di negara kita saat ini. Banyak orang yang memunyai hobi baru yaitu merusak, menyerang, membunuh dan menghancurkan. Kitab Suci sendiri sudah menubuatkan bahwa keadaan manusia pada akhir zaman itu tidak dapat mengekang diri, garang, tidak berpikir panjang dan lebih menuruti hawa nafsu daripada menuruti Allah. Lalu bagaimana dengan kita sebagai pengikut Yesus? Apakah kita termasuk dalam bilangan orang-orang yang seperti dinubuatkan di atas? Sering secara tidak sadar perkataan kita menyakiti orang banyak, tatapan mata sinis kita telah menyinggung perasaan orang lain. Kalau bisa kita tanyakan pada suami, istri, anak-anak, orang tua dan sahabat, sudah berapa sering saya menyakiti dan mengecewakan mereka. Mungkin sudah terlalu banyak sampai pasangan kita mungkin sudah terlalu muak dan ingin meninggalkan kita. Atau anak-anak menjadi takut setiap kali papanya pulang karena sudah terlalu sering disakiti olehnya.
Marilah kita menyadari bahwa setiap pribadi yang hadir dalam hidup kita adalah hadiah Tuhan yang terindah untuk kita. Mungkin ia terlalu menjengkelkan buat kita, tetapi orang tersebut tetap hadiah terindah dari Tuhan untuk kita. Mulailah untuk mengampuni dan menerima keberadaannya untuk kita, maka Tuhan akan ubahkan dia menjadi berkat bagi hidup kita. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa ada sisi gelap dalam hidupku di masa lalu, yang membuat karakterku seperti sekarang ini, sehingga kehadiranku sering menjadi batu sandungan bagi orang lain. Masuklah dalam hatiku dan selidikilah batinku. Hancurkan semua dendam, luka batin dan akar kepahitan yang selama ini mengikat aku. Pulihkan hatiku sehingga kehadiranku sungguh akan dinantikan oleh suami, istri, anak-anak, orang tua, teman dan sahabatku. Amin. (Dod).