Ketika kepada Daud dikabarkan, demikian: "Ahitofel ada di antara orang-orang yang bersepakat dengan Absalom," maka berkatalah Daud: "Gagalkanlah kiranya nasihat Ahitofel itu, ya TUHAN." Ketika Daud sampai ke puncak, ke tempat orang sujud menyembah kepada Allah, maka datanglah Husai, orang Arki, mendapatkan dia dengan jubah yang terkoyak dan dengan tanah di atas kepala. Berkatalah Daud kepadanya: "Jika engkau turut dengan aku, maka engkau menjadi beban kepadaku nanti, tetapi jika engkau kembali ke kota dan berkata kepada Absalom: Aku ini hambamu, ya raja, sejak dahulu aku hamba ayahmu, tetapi sekarang aku menjadi hambamu, — dengan demikian engkau dapat membatalkan nasihat Ahitofel demi aku." (2 Sam 15:31-34)
Renungan:
Setiap manusia pasti menginginkan agar doa-doanya dijawab oleh Tuhan. Atau setidaknya Tuhan memberikan seorang penolong bagi kita untuk dapat membantu menyelesaikan masalah yang sedang kita alami. Namun pernahkah kita meminta Tuhan agar diri kita sendiri yang dipakai Tuhan untuk menjadi jawaban doa bagi orang-orang yang membutuhkan pertolongan.
Husai merupakan orang yang dipakai Tuhan untuk menolong Daud saat Daud berada dalam kesulitan. Meskipun Daud adalah seorang raja, namun sebagai seorang manusia dia juga memiliki rasa khawatir akan keselamatannya. Itulah yang dialaminya ketika Absalom, anaknya sendiri memberontak kepadanya. Perasaan Daud pun semakin tidak karuan ketika mengetahui bahwa salah seorang penasihatnya yaitu Ahitofel, telah bersekongkol dengan Absalom untuk melengserkan dia. Persekongkolan ini membuat semakin banyak rakyat yang berpihak kepada Absalom.
Daud bersama pengikutnya yang setia keluar dari Yerusalem. Mereka berjalan menuju Bukit Zaitun. Di dalam perjalanan itu, Daud sempat berdoa memohon agar Tuhan menggagalkan nasihat Ahitofel. Ketika menungga jawaban Tuhan atas doanya, datanglah Husai menemui Daud. Apakah ini merupakan jawaban Tuhan atas doanya? Alkitab tidak mengatakan secara tegas. Namun di sini kita bisa melihat ketulusan hati yang dimiliki oleh Husai untuk membantu Daud, sebab tidak ada unsur paksaan dari Daud. Daud hanya berkata, "Jika engkau ...
", dan tanpa membantah sedikitpun Husai langsung menuruti apa yang diamanatkan raja kepadanya.
Melalui tokoh Husai ini, marilah kita belajar agar tidak menjadi manusia yang egois. Jangan hanya meminta agar harapan kita saja yang dipenuhi, namun selipkanlah juga di dalam doa kita, agar kita dimampukan untuk memberikan diri atau hidup kita untuk menjadi alat Tuhan, yaitu sebagai jawaban doa bagi orang-orang yang juga sebenarnya masih memiliki pengharapan di dalam hidup mereka. Tuhan akan memakai orang yang hatinya sudah siap untuk menjadi agen-agen-Nya di dalam melakukan misi pemulihan bagi jiwa-jiwa yang membutuhkan. Sadarlah, kalau tidak sekarang, kapan lagi kita akan menjadi kepanjangan tangan Tuhan untuk sesama yang membutuhkan. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, aku berharap Engkau berkenan memakai diriku untuk menjadi alat-Mu di dalam menolong orang lain. Amin. (Dod).