"Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna." (2 Tesalonika 3:11)
Renungan:
Saat Mahatma Gandhi belajar di Inggris, kakaknya mengiriminya jam saku emas. Setelah Gandhi memutuskan untuk tidak lagi berpakaian dan bergaya hidup ala Eropa, ia kembali memakai pakaian India yang sangat sederhana, tetapi ia tetap membawa jam itu. Tampaknya Gandhi paham bahwa waktu amat berguna dan ia menyimpan jam itu sebagai pengingat agar tidak membuang-buang waktu secara sia-sia.
Kebanyakan orang mengaku sibuk dengan pekerjaannya. Pertanyaannya, ia sibuk mengerjakan hal-hal yang berguna atau yang tidak berguna? Waktu adalah aset yang tak ternilai harganya. Waktu hidup kita terbatas dan singkat sehingga perlu digunakan secara maksimal. Paulus menegur orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna. Paulus memperingatkan mereka agar tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan demikian makan makanannya sendiri. Kemajuan atau kemunduran seseorang ditentukan dari seberapa serius ia menghargai waktu. Kalau seseorang mengisi waktunya dengan kegiatan tak berguna, sekalipun ia pengikut Yesus, jangan salahkan siapapun kalau hidupnya mengalami banyak kesusahan.
Berapapun usia kita sekarang, hargailah waktu yang sisa ini dengan pekerjaan yang berguna, sehingga pada akhirnya semuanya akan kembali menjadi berkat bagi kita dan orang-orang di sekitar kita. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, berilah aku hikmat-Mu agar aku dapat menggunakan waktu yang Kau berikan padaku dengan sungguh-sungguh, sehingga pada akhirnya akan menjadi berkat bagi kehidupanku. Amin. (Dod).