"Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." (1 Tesalonika 5:18)
Renungan:
Suatu ketika sehabis pulang melayat dari rumah duka, saya naik taxi. Supir taxi bercerita panjang lebar tentang kehidupannya. Ia mengatakan, "Pak, saya ini orang yang paling bahagia. Mungkin cuma satu-satunya yang paling bahagia. Umur saya 62 tahun dan ga tamat SD tapi masih dipercaya untuk jadi supir taxi, padahal di luar sana banyak sarjana yang menganggur. Saya mau makan apa saja bisa. Istri saya juga masih kerja, padahal di luar sana banyak orang susah cari makan. Saya bersyukur karena ga pernah sakit, masih kuat bawa mobil, padahal di luar sana banyak orang seusia saya sudah sakit-sakitan. Saya bersyukur walau saya hanya tinggal di rumah kontrakan kecil, karena di luar sana banyak orang tidak punya rumah dan tidur menggelandang. Anak saya 7, semua sudah bekerja. Anak-anak suruh saya supaya ga usah kerja, tapi saya ga mau. Kalau saya ga kerja, bisa mati saya. Saya ga mau menyusahkan anak-anak saya." Begitulah sepanjang perjalanan sang supir bercerita dengan semangat dan penuh sukacita. Sukacita dan rasa syukurnya membuatnya wajahnya tidak terlihat tua walau sudah berusia 62 tahun.
Pernahkah kita mengucap syukur atas keluarga, pekerjaan, rumah, rezeki, kesempatan sekolah dan segala sesuatu yang kita miliki saat ini? Ataukah sebaliknya kita menyesali atas semua itu? Saat kita tidak mensyukuri untuk segala sesuatu yang kita miliki dan alami setiap hari dan selalu bersungut-sungut untuk semuanya, maka pandanglah wajah kita di cermin, akan terlihat jelas wajah yang tanpa cahaya dan kelihatan lebih tua dari usia kita yang sebenarnya. Sebaliknya, hati yang penuh syukur dan sukacita, akan menampakkan wajah kita yang cerah, yang pada akhirnya akan memberkati banyak orang.
Hari ini kita diajak untuk mengucap syukur pada Tuhan atas segala sesuatu yang kita alami dan miliki saat ini. Segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah milik Tuhan, tapi ada satu yang Tuhan tidak punya dan itu hanya kita yang punya, yaitu, ucapan syukur. Ucapan syukur itulah yang kita punya. Maka, marilah kita berikan ucapan syukur yang kita punya itu pada Allah, sehingga Ia boleh tersenyum dan memberkati kehidupan kita. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, penuhilah hatiku dengan ucapan syukur, karena aku percaya ucapan syukurku menyenangkan hati-Mu. Jangan biarkan pergumulan hidupku menghambat ucapan syukurku pada-Mu, karena dibalik ucapan syukurku ada jalan keluar untuk permasalahan yang kuhadapi saat ini. Amin. (Dod).