Listen

Description

"Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan." (Amsal 14:29)

Renungan:

  Suatu ketika saat pelajaran Agama di kelas, saya membentuk kelompok kerja anak-anak untuk membuat miniatur Taman Eden. Setelah kelompok terbentuk, tidak lama kemudian datanglah beberapa anak yang dalam satu kelompok menemui saya. Mereka mengajuka  keberatan karena ada satu anak yang mereka tidak suka, masuk dalam kelompok mereka. Keberatan mereka karena anak tersebut menyebalkan, suka iseng dan tidak bisa bekerja sama dengan teman-temannya. Kemudian saya menjelaskan tentang pentingnya menerima orang lain apa adanya seperti Tuhan menerima kita apa adanya. Setelah itu mereka mengerti dan mereka berjanji untuk membantu temannya tersebut agar bisa bekerja sama dengan teman-temannya. 

  Terkadang kita bertanya kepada Tuhan mengapa Tuhan membiarkan orang yang menyebalkan, iri, dengki, sombong dan suka mengancam hadir dalam hidup kita? Ternyata tidak jarang Tuhan mengajar kita melalui kondisi-kondisi tertentu dan pribadi-pribadi 'nyentrik' yang hadir dalam kehidupan kita. Kita tidak perlu mengeluh dengan keberadaan mereka. Bila kita bertemu dengan orang yang sering menyakiti kita, sapalah sambil tersenyum, karena melalui dia Tuhan menjadikan kita orang yang sabar dan kuat. Ketika bertemu dengan orang yang pernah mengkhianati kita, bicaralah dengan baik padanya, karena melalui dia kita belajar untuk tidak terlalu mudah percaya pada semua orang. Memang sulit melakukan hal itu. Tetapi bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Mintalah kekuatan dan kemampuan dari Roh Kudus, agar kita mampu untuk melakukannya. 

  Oleh karena itu, jika ada orang yang selalu membuat kita kesal, pandanglah mereka sebagai alat Tuhan untuk mengubah sikap dan karakter kita. Tuhan Yesus memberkati. 

Doa:

Tuhan Yesus, aku bersyukur atas orang-orang yang selalu hadir dan ada di sekitarku. Berikanlah aku kekuatan melalui Roh Kudus-Mu, agar hatiku dipenuhi kuasa-Mu untuk dapat menerima mereka apa adanya seperti Engkau mau menerima aku apa adanya. Amin. (Dod).