Listen

Description

TUHAN, Allahmu, akan melimpahi engkau dengan kebaikan dalam segala pekerjaanmu, dalam buah kandunganmu, dalam hasil ternakmu dan dalam hasil bumimu, sebab TUHAN, Allahmu, akan bergirang kembali karena engkau dalam keberuntunganmu, seperti Ia bergirang karena nenek moyangmu dahulu -- apabila engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dengan berpegang pada perintah dan ketetapan-Nya, yang tertulis dalam kitab Taurat ini dan apabila engkau berbalik kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu." (Ul 30:9-10)

Renungan:

  Suatu hari Norman Vincent Peale, pakar positive thinking dikunjungi oleh seorang laki-laki yang sudah bosan dengan hidupnya. Laki-laki itu berkata, "Pak Vincent, saya lebih suka jika besok pagi saya tidak bangun dari tidur saya." Dengan senyum Vincent menjawabnya, "Kalau begitu, besok pagi ketika Anda bangun, Anda harus membayangkan bahwa besok adalah hari terakhir dalam hidup Anda. Anda harus mengatakan, 'Ini adalah hari terakhir dalam hidupku,' untuk setiap kegiatan yang Anda lakukan." Ketika bangun pagi, laki-laki itu meminta istrinya untuk membuatkan makanan kesukaannya. Ia menikmati makanan itu sebagai sarapan pagi yang terakhir. Setelah selesai makan ia tidak pergi ke kantor, tetapi berbincang-bincang dengan istrinya. Ia menikmati perbincangan itu, karena ia menganggap bahwa itu adalah perbincangan yang terakhir dengan istrinya. Menjelang siang ia pergi berkeliling kota dengan kereta api. Di sepanjang perjalanan ia menikmati pemandangan yang indah. Setelah sore ia pulang ke rumah. Dalam perjalanan itu ia merasa kagum pada keindahan lampu-lampu yang berwarna-warni di kota itu. Sesampainya di rumah ia menikmati makan malam kemudian duduk-duduk di halaman terbuka untuk menikmati suasana malam. Menjelang tengah malam ia masuk ke kamar untuk tidur. Ketika masuk kamar, ia melihat wanita yang dinikahinya selama 35 tahun telah tertidur dengan pulas. Wajahnya yang mulai keriput itu memancarkan kedamaian. Ia memeluk dan menciumnya dengan hangat, kemudian tidur dengan posisi memeluk istrinya. Dalam hati ia berkata, "Ini adalah hari terakhirku memelukmu sayang." Keesokan harinya ketika ia bangun pagi, ia merasakan sesuatu yang berbeda, hidupnya terasa sangat berarti. Pagi itu juga ia menemui Vincent. Ia menceritakan bahwa semua hal-hal yang dialaminya kemarin merupakan pengalaman yang paling berkesan di sepanjang hidupnya. Akhirnya dengan tersenyum ia mengaku, "Hidup ini adalah berkat yang terindah. Selagi Tuhan menganugerahkan waktu dan kesempatan, maka saya akan menikmati hidup ini dengan sukacita."

  Aktivitas dan rutinitas selain melelahkan tubuh, juga melelahkan jiwa sehingga dapat membuat kita berputus asa. Untuk itu setiap hari kita perlu pengharapan baru yang kita peroleh dari Tuhan, yaitu ketika kita berdoa. Dalam doa dan refleksi pribadi, kita dapat menghitung berkat-berkat Tuhan. Menghitung berkat-berkat Tuhan akan membuat kita menyadari bahwa kita memang benar-benar membutuhkan Tuhan di setiap aspek kehidupan ini. Banyak mujizat dan kebaikan Tuhan yang sudah terjadi dalam hidup kita, sebab itu marilah kita berdoa mengucap syukur pada-Nya. Ingatlah, jika kita terus menghitung berkat-berkat Tuhan, dijamin kita tidak akan putus asa. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, berkat-Mu selalu melimpah dalam hidupku, namun aku kurang mengucap syukur pada-Mu. Ubahlah aku, sehingga setiap saat aku mampu mengucap syukur atas setiap berkat yang ku terima dari-Mu. Amin. (Dod).