"Bahkan sahabat karibku yang kupercayai, yang makan rotiku, telah mengangkat tumitnya terhadap aku." (Mazmur 41:10)
Renungan:
Sebuah kalimat pendek berbunyi, "Pengkhianatan seorang sahabat." Sangat mengherankan dan akan menimbulkan pertanyaan, "Bagaimana mungkin seseorang tega mengkhianati sahabatnya?" Tetapi, itulah kenyataannya. Bahkan bentuk pengkhianatan itu ada yang sampai melakukan pembunuhan.
Daud sendiri berkata, "Bahkan sahabat karibku yang kupercayai, yang makan rotiku, telah mengangkat tumitnya terhadap aku." Di sini Daud membicarakan pengkhianatan yang dilakukan oleh Ahitofel. Pengkhianatan Ahitofel ini penuh misteri, sebab dia adalah penasihat raja dan telah melayani Raja Daud dengan setia selama beberapa dekade. Bahkan ketika sudah berada di pihak Absalom, dia begitu bernafsu untuk membunuh Daud. Siapa Ahitofel yang tega mengkhianati dan ingin membunuh Daud? Dia adalah ayah Eliam. Eliam adalah ayah Batsyeba. Jadi Ahitofel adalah kakek Batsyeba. Sebagai penasihat raja, Ahitofel pasti sangat marah ketika tahu bahwa rajanya telah merenggut kehormatan cucu perempuannya dan membunuh Uria, suami cucunya, yang sama-sama bertugas sebagai pasukan perang dengan puteranya, Eliam. Bertahun-tahun Ahitofel menyimpan dendamnya dengan rapi, sampai akhirnya ada kesempatan untuk membalas dendam melalui peristiwa pemberontakan Absalom.
Dari peristiwa ini ada hal-hal yang harus dihindari agar pengkhianatan itu tidak menimpa kita atau tidak kita lakukan terhadap sahabat kita. Dendam adalah hal pertama yang harus kita buang jauh-jauh. Ketika ada ketidakcocokan, bahkan perselisihan, kita harus cepat-cepat menyelesaikannya. Sebaliknya, kita juga harus menjauhkan perkataan dan perbuatan yang menyakitkan orang lain. Siapa pun orangnya, termasuk sahabat kita, akan merasa sakit hati jika perkataan dan perbuatan kita menyinggung dia. Dengan cara itu, kita akan terhindar dari pengkhianatan dan juga dari melakukan pengkhianatan. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, aku bersyukur atas sahabatku. Mampukan kami untuk menghindari hal-hal yang menjadi penyebab terjadinya pengkhianatan di antara kami. Amin. (Dod).