Listen

Description

Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." (1 Samuel 16:7)

Renungan:

  Suatu ketika lahirlah seorang anak laki-laki di Rusia. Setelah besar, anak laki-laki itu menyadari bahwa dirinya sangat jelek. Ia mulai berpikir tidak akan ada sedikitpun kebahagiaan bagi orang yang jelek sepertinya. Ia memiliki hidung yang pesek dan lebar, bibir yang tebal, mata kecil yang berwarna abu-abu, serta tangan dan kaki yang besar. Ketika bertumbuh menjadi laki-laki dewasa, ia menjadi seorang penulis. Di dalam salah satu bukunya, ia mengatakan bahwa ia sangat cemas dengan penampilan fisiknya yang begitu jelek, sehingga ia memohon kepada Tuhan untuk melakukan mujizat dengan menjadikannya laki-laki yang tampan. Jika Tuhan mau melakukannya, maka ia berjanji untuk menyerahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan. Laki-laki tersebut adalah Tolstoi, seorang penulis terkenal. Lama kelamaan ketika semakin dewasa, ia mengerti bahwa ketampanan yang selama ini dimintanya dari Tuhan, bukanlah ketampanan yang sesungguhnya. Sejak itu ia tidak lagi menilai dirinya dari penampilannya secara fisik, sebaliknya ia belajar menilai dirinya dari segi karakter, karena ketampanan sikap dan karakter itulah yang lebih berharga di mata Tuhan.

  Orang selalu berusaha tampil mempesona, kelihatan tampan ataupun cantik. Jadi, tidaklah mengherankan kalau mereka melakukan berbagai usaha untuk mempercantik diri atau menambah ketampanan. Semua usaha untuk mempercantik atau mempertampan diri tidaklah salah. Tetapi yang lebih penting dari semua itu adalah kecantikan atau ketampanan batiniah. Tuhan selalu menilai seseorang berdasarkan apa yang ada di dalam hatinya, yang tidak dilihat oleh manusia. Apa gunanya tampan atau cantik di luar kalau batin kita buruk di hadapan Tuhan. Kecantikan dan ketampanan lahiriah akan berlalu dimakan usia ataupun penyakit, tetapi kecantikan atau ketampanan batiniah akan menyukakan hati Tuhan dan disenangi oleh manusia. 

  Sebab itu jangan pernah menyesal atau menyalahkan siapapun karena penampilan fisik yang tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Mungkin sulit mengubah rambut yang keriting atau tipis, kulit yang hitam atau putih kemerahan, tubuh yang pendek, hidung pesek dan bibir yang tebal, tetapi kita dapat mempercantik atau mempertampan diri secara batiniah. Sesungguhnyalah, jika kita semakin cantik secara rohani, maka hal itu akan terpancar juga keluar dari wajah kita sehingga kita terlihat semakin menarik. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, mampukan aku mengucap syukur untuk keberadaanku sekarang ini dan mampukan aku juga untuk senantiasa menyenangkan hati-Mu. Amin. (Dod).