Listen

Description

"Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" — yang berarti: Allah menyertai kita.' (Matius 1:23) 

Renungan:

  Model Kim Ji Hoo adalah salah seorang artis Korea yang mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Penyebab ia bunuh diri adalah karena ia merasa kesepian di dalam menjalani hari-hari hidupnya. Sebelum bunuh diri Kim sempat menulis di website pribadinya tentang kesepian itu, "Hidup bagaikan angin. Apakah yang harus dilakukan untuk mengakhiri penderitaan ini? Pertemuan membahagiakan, perpisahan menyedihkan, semuanya itu hanya sesaat." Sebuah akhir hidup yang begitu tragis. Andai saja Kim sadar bahwa ia tidak sendirian dalam menghadapi kesepian itu, ia mungkin tidak akan mengakhiri hidupnya dengan cara yang salah. 

  Rasa sepi bisa dialami oleh seseorang ketika tidak ada yang menghiraukannya, meskipun situasi di sekelilingnya ramai. Keadaan seperti itulah yang pernah dialami Yesus. Rasa kesepian yang paling dahsyat telah dialami oleh Yesus ketika Ia berada di atas kayu salib. Perhatikan perkataan-Nya, "Allahku, Allahku! Mengapa Engkau meninggalkan Aku?" Sungguh suatu jeritan yang memilukan hati. Bapa seolah-olah meninggalkan Dia, manusia pun meninggalkan Dia. Tidak dapat dibayangkan bagaimana hati Yesus saat itu. Dalam kesendirian itu, Ia tetap bertahan sampai akhir. 

  Mungkin saat ini kita sedang mengalami kesepian. Kesepian karena  ditinggalkan teman-teman. Kesepian karena dijauhi keluarga yang berbeda keyakinan dengan kita. Kesepian karena tidak ada yang mau memahami kita. Kesepian karena tidak ada yang memedulikan kita yang saat ini sedang menghadapi masalah. Jangan sedih, jangan putus asa. Jangan juga melakukan tindakan bodoh yang akan merugikan diri sendiri atau merugikan orang lain. Ingat, masih ada Yesus. Pengalaman Yesus selama di bumi ini seharusnya menumbuhkan pengharapan bagi kita. Dia yang sudah merasakan kesepian yang luar biasa itu, pasti memahami apa yang kita rasakan. Bukan hanya itu, Dia pasti peduli dan mau menolong kita. Untuk itu, mari jaga keakraban hubungan kita dengan Yesus. Berikan kesempatan bagi-Nya untuk bertakhta di hati kita. Jangan gantikan tempat Yesus itu dengan perasaan dan pikiran negatif kita. Biarlah Dia memimpin kita dan memberi petunjuk apa yang harus kita lakukan. Niscaya hati kita menjadi penuh sukacita. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, mampukan aku untuk merasakan kehangatan kasih-Mu saat aku kesepian, sehingga aku tidak merespon kesepian dengan bertindak bodoh. Amin. (Dod).