"Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat." (2 Korintus 5:7)
Renungan:
Seorang pria mendatangi Norman Vincent Peale, seorang penulis buku dan motivator terkenal. Di hadapannya, pria itu berkata dengan kepala tertunduk, "Semuanya telah hilang. Tidak ada harapan lagi." Peale tersenyum mendengarnya lalu menjawab, "Mari kita pelajari keadaan anda." Peale lalu mengambil secarik kertas kemudian membaginya menjadi 2 kolom. Satu sisi untuk hal-hal "yang masih tersisa", sisi lain "yang sudah hilang" dari orang itu. "Saya tak perlu mengisi kolom yang masih tersisa, sebab semuanya sudah habis," kata pria itu. Peale menjawab, "Baik. Jadi kapan pernikahan anda berakhir?" "Anda sudah gila! Hubungan saya dengan istri sampai hari ini, baik-baik saja!" ujar pria tersebut. "Kalau begitu bagus. Mari kita tulis di kolom "yang masih tersisa". Lalu, mengapa anak-anak anda sampai terjerumus pada narkoba?" tanya Peale. Si pria langsung menyanggah, "Anda keliru. Anak-anak saya sehat-sehat semua, bahkan tidak ada yang bermasalah dengan obat-obatan terlarang." "Mari kita tulis lagi hal itu di bagian "yang masih tersisa"," ujar Peale. Peale terus melanjutkan pertanyaan serupa dan pria tersebut akhirnya mendapati bahwa masih banyak hal dalam hidupnya yang tidak hilang dan patut disyukuri. Hal tersebut pada akhirnya mengubah cara pandangnya mengenai hidup.
Terkadang saat diterpa goncangan, orang tidak dapat lagi melihat dengan jelas. Segalanya nampak gelap, samar-samar, bahkan seringkali keadaan kelihatan sudah berakhir dan tidak ada harapan atau jalan keluar lagi. Padahal jika kita mau melihatnya dari sisi yang berbeda, kita dapat berkata, "Terima kasih Tuhan, karena sekalipun hilang, tapi tidak semua. Meskipun sakit, tapi tidak sampai terkapar. Walaupun rugi, namun tidak sampai gulung tikar.
Mari kita minta Allah memperbaharui mata iman kita, mata yang bisa memandang sebagaimana Allah memandang. Percayalah, selama kita masih dapat melihat yang positif di tengah situasi yang negatif sekalipun dan selama kita masih bisa bersyukur, maka jalan keluar selalu ada di hadapan kita. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, bukalah mata imanku, agar aku dapat memandang hidup ini seperti Engkau memandangnya. Amin. (Dod).