Listen

Description

"Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah." (Kis 3:2) 

Renungan:

  Di dalam Kisah Para Rasul 3:1-10 diceritakan ada seorang yang lumpuh sejak lahirnya. Sekalipun orang ini lumpuh ternyata ia memiliki keluarga atau teman-teman yang baik, karena tiap hari orang lumpuh itu digotong untuk meminta sedekah di dekat gerbang Bait Suci. Itulah yang bisa dan biasa ia lakukan. Yang menarik dari ayat yang sudah kita baca itu adalah tidak terlihat adanya keinginan orang lumpuh itu untuk sembuh. Orang lumpuh itu terlihat hanya ingin diberi sedekah untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Bisa saja ia sudah putus asa atau sudah merasa keenakan. Bayangkan setiap hari ada orang-orang yang mau menggotongnya. Lalu tanpa harus bekerja keras, ia bisa mendapatkan uang hanya dengan bermodalkan tangan yang menadah. Bisa jadi awalnya ia tidak berharap seperti itu, tetapi karena banyaknya hasil dari apa yang dilakukannya itu, maka ia menjadi keenakan. 

  Banyak di antara kita mungkin belum mengalami mujizat atas setiap masalah yang kita alami saat ini. Hal ini mungkin disebabkan karena kita masih seperti orang lumpuh itu, yang hidupnya sudah terlalu enak dengan kebiasaan yang lama. Jika kita ingin mengalami mujizat, seharusnya kita bisa mengubah kebiasaan lama yang tidak mendukung terjadinya suatu perubahan atau mujizat. Masalahnya adalah, apakah kita siap meninggalkan kebiasaan atau cara hidup kita yang lama?

  Jika kita berdoa meminta anak pada Tuhan, masalahnya adalah apakah kita siap jika jam tidur kita terganggu yang harus siap bangun jam berapa saja? Jika kita berdoa minta naik jabatan, masalahnya adalah, apakah kita siap mengemban tanggung jawab yang lebih besar? Karena naik jabatan berarti harus datang lebih pagi dan pulang lebih lama. Bahkan mungkin waktu libur akan diganggu. Jika kita berdoa supaya ada perubahan besar di Indonesia, masalahnya adalah, apakah kita siap menaati setiap peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah? Jangan-jangan selama ini kita yang berdoa minta perubahan di Indonesia, tetapi kita juga yang sering melanggar aturan yang telah ditetapkan, misalnya membuang sampah sembarangan, menyogok aparat, tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan secara khusus pada masa pandemi ini kita tidak melakukan protokol kesehatan. Ingatlah bahwa mujizat juga butuh perubahan hidup. Kita harus memaksakan diri untuk mengubah kebiasaan yang lama, supaya kita mengalami mujizat yang lebih besar. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, ampuni aku yang selama ini masih terlalu menikmati cara hidupku yang lama. Berilah aku hikmat-Mu agar aku dapat mengubah cara hidupku agar pertolongan-Mu tercurah untukku. Amin. (Dod).