Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut. Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes." (Lukas 1:11-13)
Renungan:
Ada seorang ibu, ketika anaknya meninggalkan kampung halamannya untuk masuk universitas, dia membekalinya dengan sebuah Alkitab yang ditulisi nama anaknya dan sebuah kutipan ayat Alkitab. Kehidupan anaknya selama kuliah di kota ternyata merupakan permulaan gaya hidup yang mendukakan hati sang ibu yang saleh itu. Suatu ketika karena kesulitan uang, anak itu menjual Alkitab kenangan dari ibunya demi membeli sebotol minuman keras. Meskipun demikian, sang ibu tidak pernah berhenti mendoakan anaknya bahkan sampai ia meninggal dunia. Setelah kepergian ibunya, sang anak berhasil menjadi seorang dokter di sebuah rumah sakit. Suatu hari seorang pasien yang sekarat minta diambilkan buku kesayangannya. Setelah pasien itu meninggal, sang dokter ingin tahu buku apakah yang sangat berharga bagi pasiennya itu, sehingga ia masih mengingatnya walau dalam keadaan sekarat. Dia lalu mencari tahu dan dia sangat terkejut karena ternyata buku tersebut adalah Alkitab yang pernah dijualnya beberapa tahun silam. Dia pergi ke ruang kantornya dan memeriksa kembali tulisan di bagian dalamnya yang sangat dikenalnya. Ia memerhatikan halaman yang ayat-ayatnya diberi garis bawah oleh ibunya. Akhirnya ia berlutut dan berdoa kepada Allah atas belas kasih-Nya kepadanya. Pada akhirnya sang dokter menjadi pelayan Tuhan. Alkitab yang pernah dijualnya itu kini menjadi harta miliknya yang paling berharga. Ternyata meskipun ibunya telah meninggal, kuasa doanya masih menyertai anaknya. Benarlah apa yang dikatakan seseorang, yaitu, "Saya sendiri sangat yakin, doa seorang ibu yang baik tidak pernah mati."
Firman yang diberikan oleh malaikat kepada Zakharia dalam bacaan di atas adalah tentang kelahiran Yohanes Pembaptis sebagai jawaban atas doa Zakharia. Kata "doamu" dalam ayat 13 tidak menunjuk pada doa Zakharia saat itu, tetapi pada doa-doanya yang lalu pada saat ia meminta anak. Ini menunjukkan bahwa doa yang lama sekali belum dijawab bukannya tidak didengar atau ditolak Allah. Tetapi Allah mau kita untuk tetap tekun berdoa walau doa kita belum dijawab. Ketika Allah seolah tidak menjawab doa kita, bukan berarti Allah diam dan tidak bekerja, tetapi Dia memberi kita waktu untuk memersiapkan diri agar siap menerima jawaban doa dari-Nya.
Sebelum Allah menjawab doa kita, Dia akan bekerja terlebih dahulu dalam diri kita. Hal ini sama seperti Abraham yang menunggu selama 25 tahun sejak Allah menjanjikan seorang anak sebelum Ishak lahir dan Musa menggembalakan domba di padang gurun selama 40 tahun sebelum Allah berbicara kepadanya dalam semak duri yang menyala. Daftar tersebut dapat terus diperpanjang dan mungkin sampai kepada anda dan saya. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, aku percaya Engkau adalah Allah yang menjawab doa. Berilah kesabaran di hatiku kalau sampai saat ini Engkau belum menjawab doaku. Aku percaya saat ini Engkau sedang melatihku untuk bersabar dan sedang memersiapkan diriku untuk menerima kejutan dari doa-doaku yang selama ini tertunda jawabannya. Amin. (Dod).