Listen

Description

"Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia. Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya." (Kolose 3:19, 21)

Renungan:

  Sebuah keluarga tinggal di sebuah peternakan bisar di California Selatan. Rumah itu dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang serba lux, ada kolam renang berbentuk ginjal, beberapa mobil mewah dll. Suatu hari nyonya rumah itu menemui seorang psikolog dan menceritakan semua keluh kesahnya, "Suami saya memenuhi semua kebutuhan jasmani, tetapi saya merasa bahwa rumah tangga kami hampir hancur berantakan. Setiap kali saya mencoba membicarakan permasalahan ini, maka ia selalu mengatakan" 'Aku telah memberikan segala sesuatunya kepadamu dan anak-anak. Engkau memiliki mobil mewah, rumah yang megah, pakaian yang modis, dan anak-anak juga tidak pernah kubiarkan hidup dalam kekurangan.'" Setelah menarik nafas panjang, wanita itu kembali bercerita, "Suamiku memang memenuhi kebutuhan materi keluarga, tetapi ia tidak memberikan diri, waktu, cinta dan perhatiannya untuk keharmonisan rumah tangga kami. Ia terlalu sibuk dengan pekerjaannya, sehingga hampir tidak pernah ada waktu yang tersedia untuk keluarga. Anak-anak saya sering mengeluh tentang hal itu dan saya sendiri pun merasakan hal yang sama dengan mereka. Kami sungguh memerlukannya sebagai seorang pria sejati."

  Kepala rumah tangga tidak hanya bertanggung jawab memenuhi kebutuhan materi, tetapi juga memberikan perhatian dan dukungan moril kepada setiap anggota keluarga. Abraham memberikan teladan sebagai kepala rumah tangga yang baik. Sebagai pria ia memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan. Sebagai suami ia menyediakan waktu untuk mendengar keluh kesah Sara, istrinya. Sebagai ayah ia memerhatikan anak-anaknya. Di sisi yang lain Abraham memikirkan masa depan anak-anaknya, karena itu ia memerintahkan Eliezer untuk mencari calon istri yang baik bagi Ishak dan memberi harta sebagai bekal kepada anak-anak yang diperolehnya dari Hagar dan Ketura. Semua kebahagiaan yang diperolehnya menunjukkan bahwa Abraham adalah kepala rumah tangga yang baik. 

  Menurut survey, 50% ayah masa kini tidak sempat melihat anak-anaknya bertumbuh karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Bagaimana dengan anda? Apakah anda sudah menjadi kepala rumah tangga yang baik dalam keluarga yang anda pimpin? Belum terlambat bagi anda untuk menjadi seorang pria yang bertanggung jawab. Jangan biarkan waktu berlalu begitu saja tanpa mereguk kebahagiaan yang indah dalam harmonisnya keluarga. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, sebagai seorang ayah aku ingin menjadi kepala rumah tangga yang baik bagi istri dan anak-anakku. Sebagai seorang ibu aku ingin menjadi istri yang baik bagi suamiku dan ibu bagi anak-anakku. Sebagai anak aku ingin menjadi anak yang baik dan bertanggung jawab terhadap orang tuaku. Berilah aku hati yang takut  akan Engkau, sehingga aku dapat menjalankan semua tugasku dengan baik bersama dengan-Mu. Amin. (Dod).