"Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku." (Mazmur 27 : 10)
Renungan:
Seorang wanita berusia sekitar 40 tahun menjatuhkan dirinya dari lantai 14 sebuah apartemen. Sebelumnya ia masih sempat tersenyum kepada seorang pria yang sedang membersihkan kaca jendela apartemen. Tetapi ketika petugas kebersihan itu kembali memalingkan wajahnya ke jendela, wanita tersebut telah menjatuhkan dirinya ke bawah. Di sebuah kursi tak jauh dari jendela tempat ia menjatuhkan diri, terdapat selembar kertas yang ditinggalkannya. Dalam kertas tersebut tertulis, "Aku tidak dapat lagi menahan rasa kesepian ini. Teleponku tidak pernah berdering. Aku tidak pernah menerima surat dan aku tidak punya teman." Ternyata di sekitar kita terdapat orang-orang yang merasa kesepian dan putus asa.
Kesepian dan putus asa bisa menimpa siapa saja, orang kaya maupun orang miskin, orang yang bekerja maupun orang yang menganggur, orang yang sudah menikah maupun yang tidak menikah, orang terkenal maupun orang yang tidak terkenal dan lain-lain. Mungkin kita adalah seorang suami, istri, orang tua, pelajar, hamba Tuhan, guru, pengusaha atau artis. Banyak orang diberkati melalui pelayanan kita. Namun, ada saat-saat tertentu di mana kita merasa tidak berdaya, kesepian atau putus asa. Kondisi seperti ini mungkin disebabkan masalah keluarga atau masalah kita pribadi yang orang lain tidak mengetahuinya. Jangan takut! Tuhan Yesus mengasihi kita dan Ia tahu apa yang kita butuhkan di saat seperti itu. Ia ingin memulihkan setiap aspek kehidupan kita. Saudara dan sahabat boleh meninggalkan kita, tetapi Tuhan akan selalu menjadi sahabat setia bagi kita.
Oleh karena itu, jika saat ini kita sedang merasakan kesendirian dan mulai putus asa, ingatlah akan janji penyertaan-Nya. Ia tidak akan membiarkan kita sendiri. Ia akan selalu ada untuk kita, seperti janji-Nya dalam Injil Matius 28:20, "Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, sering di saat-saat tertentu aku merasakan kesepian dalam hidupku. Aku merasa tidak tahu harus berbuat apa. Aku merasa ditinggalkan oleh orang yang sangat kukasihi. Aku merasa seolah-olah Engkau begitu jauh dari kehidupanku. Tapi kini aku tahu, bahwa janji penyertaan-Mu juga ditujukan kepadaku. Engkau bukan Allah yang pilih kasih. Engkau senantiasa ada dan hadir dalam keseluruhan hidupku. Kini kuserahkan rasa sepi dan ketidakberdayaanku kepada-Mu. Hiburlah dan ubahlah hatiku, agar damai dan sukacitaku kembali masuk dan menguasai hidupku. Amin. (Dod).