Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! (Lukas 13:7)
Renungan:
Ada 850 jenis pohon ara yang masih berkerabat dengan pohon beringin. Pohon ara adalah pohon yang rindang dan tingginya sekitar 3-10 meter dengan daun yang lebar dan buah yang banyak. Pohon dan buah ara cukup penting bagi kehidupan orang Israel. Pohon ara pertama kali disinggung dalam Kejadian 3:7 ketika Adam dan Hawa menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. Buah ara sudah menjadi makanan penting bagi orang-orang Timur Tengah selama ribuan tahun. Buah yang mengandung kadar gula yang tinggi ini selain dapat dimakan sebagai buah segar, juga dapat diawetkan dengan cara dikeringkan dan juga dibuat kue. Pohon ara berbuah lebih lebat dibandingkan dengan pohon buah-buahan yang lain. Pohon ini juga mampu berbuah pada segala musim. Ia berbuah selama 10 bulan atau hampir setahun penuh. Kadang-kadang buahnya lebih dulu muncul daripada daunnya. Sungguh luar biasa.
Yesus menceritakan sebuah perumpamaan mengenai seseorang yang memiliki pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya. Si empunya kebun sudah tiga tahun datang dan mencari buahnya, namun pohon ara itu tidak menghasilkan buah. Ia lalu memerintahkan agar pohon ara itu ditebang. Pohon ara paling banyak menyerap zat-zat penting dari dalam tanah, sehingga jika dibiarkan tanpa menghasilkan buah, ini hanya akan merugikan tanaman-tanaman lain yang ada di sekitarnya. Timbul pertanyaan mengapa Yesus memilih pohon ara sebagai contoh dalam perumpamaan ini? Mengapa bukan pohon lain? Karena pohon ara adalah pohon yang sudah seharusnya menghasilkan buah yang lebat dalam segala musim dan hampir sepanjang tahun.
Apa yang Tuhan harapkan dari kehidupan kita sebagai pengikut-Nya, tak lain adalah buah. Janganlah kita menjadi pohon ara yang hanya bisa menyerap yang baik dari Tuhan tetapi tidak menghasilkan buah. Nyatakan buah pertobatan, buah pekerjaan, buah pelayanan dan buah Roh yang ada di setiap waktu dan dalam segala keadaan. Baik ketika berada dalam kekurangan atau kelimpahan, sakit atau sehat, susah atau senang, tetaplah hasilkan buah yang lebat dan manis, sebagaimana pohon ara tetap berbuah di segala musim. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, berkatilah dan mampukanlah aku untuk menghasilkan buah kebaikan yang tetap dalam segala keadaan. Amin. (Dod).