Listen

Description

"Oleh karena mereka benci kepada pengetahuan dan tidak memilih takut akan TUHAN, tidak mau menerima nasihatku, tetapi menolak segala teguranku, maka mereka akan memakan buah perbuatan mereka, dan menjadi kenyang oleh rencana mereka. Sebab orang yang tak berpengalaman akan dibunuh oleh keengganannya, dan orang bebal akan dibinasakan oleh kelalaiannya. Tetapi siapa mendengarkan aku, ia akan tinggal dengan aman, terlindung dari pada kedahsyatan malapetaka." (Amsal 1:29-33)

Renungan:

   Marianne Friedman-Foote adalah salah satu korban dari gaya hidup yang menghancurkan. Ia bukanlah seorang wanita biasa. Puluhan tahun lalu ia merupakan seorang pewaris sebuah perusahaan tekstil di Amerika. Ia bahkan memiliki sebuah bangunan apartemen yang dibangun di atas tanah seluas 4000 meter persegi senilai 10 juta USD atau kurang lebih 130 miliar rupiah. Dia juga merupakan lulusan Boston University dan juga lulusan sekolah balet di Calhoun School. Ia menikah dengan seorang pria yang bekerja sebagai anggota FBI dan memiliki seorang anak perempuan. Tetapi mereka akhirnya bercerai dan suaminya mendapat hak asuh atas puterinya. Ia pun kembali ke tengah keluarganya. Setelah kematian kakeknya, ibunya menjual seluruh aset perusahaan senilai jutaan dolar. Ketika ibunya meninggal ia lalu membagi warisan dengan adiknya senilai 3 juta dolar. Namun ia hidup dalam depresi dan menghambur-hamburkan uang itu dengan mabuk-mabukan dan kecanduan narkoba. Pada akhirnya ia hidup di jalanan sebagai tunawisma. Ia tidur di Taman Central Park, tidak jauh dari apartemen mewah bekas miliknya. 

   Siapa yang tahu akan hari esok? Dilihat dari nilai kekayaan keluarga Marianne, rasanya sulit dipercaya bahwa ia bisa hidup sebagai tunawisma. Apalagi ia juga seorang sarjana dan penari balet. Seharusnya ia dapat menggunakan keahliannya untuk bekerja. Namun karena gaya hidup yang tidak sehat, ia menghancurkan dirinya sendiri. Masalahnya adalah ia tidak dapat mengatasi depresi dan stresnya. Ia memilih mengatasinya dengan cara yang salah. Banyak orang di dunia ini yang mengalami masalah berat, tetapi bagaimana cara mereka mengatasi masalah tersebut menentukan bagaimana mereka hidup ke depannya. Ketika menghadapi masalah berat, seharusnya orang mengatasinya dengan cara yang benar walau sulit, daripada mengatasinya dengan cara mudah seperti mabuk-mabukan dan memakai narkoba yang justru membawanya kepada kehancuran. 

  Pada akhirnya kita harus sepakat bahwa sebesar apapun kekayaan yang kita miliki saat ini, tidak dapat menjamin masa depan yang cerah. Sikap dan gaya hiduplah yang menjamin kesejahteraan di masa tua. Apapun yang kita miliki saat ini, entah keahlian atau uang, semua tergantung cara kita menggunakannya. Hanya orang yang menggunakan miliknya dengan penuh hikmat yang dapat bertahan menjalani hidup dengan baik hingga akhir. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, aku tidak tahu seperti apa masa depanku. Berilah aku hikmat-Mu untuk menggunakan semua yang aku miliki dengan baik. Amin. (Dod).