Listen

Description

"Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang." (Ibrani 12:15)

Renungan:

   Suatu ketika ada seorang ibu yang minta supaya anaknya yang  masih duduk di bangku sekolah dasar kelas 3 untuk didoakan. Anak tersebut sangat pendiam dan selalu takut untuk melakukan sesuatu, sehingga membuat orang tuanya khawatir. Setelah didoakan ternyata sang ibu pernah mengalami trauma dan ketakutan ketika mengandung anak tersebut. Ibu tersebut trauma karena ketika mengandung anak pertama, ia mengalami pendarahan. Maka ketika mengandung anak kedua ini pun ia takut dan selalu berpikir jangan-jangan nanti keguguran. Dan ibu tersebut pun mengalami pendarahan pula untuk anak keduanya itu. Rupanya sang bayi dalam kandungannya merekam semua perasaan trauma dan ketakutan ibu tersebut, sehingga ketika anaknya masuk usia sekolah, anaknya tersebut menjadi pribadi yang pendiam dan selalu ketakutan. Lain hal lagi dengan seorang ibu yang lain. Ia punya anak yang sungguh nakal dan melawan ibunya. Terkadang kata-kata kasar keluar dari mulut si anak yang masih kecil. Ternyata sang anak sejak masih dalam kandungan sudah mengalami penolakan. Ibunya pernah beberapa kali hendak menggugurkan anak tersebut.

   Sejak awal mula Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya. Manusia begitu berharga di mata Allah. Akan tetapi dalam perjalanan hidupnya, manusia mulai saling menyakiti satu dengan yang lain. Bahkan banyak bayi-bayi yang sejak dalam kandungan ibunya sudah merasakan suasana yang tidak membuatnya nyaman. Sehingga rahim ibu yang seharusnya memberi kedamaian dan ketenangan bagi seorang bayi, justru menjadi tempat yang bergejolak dengan ketakutan, kesedihan, kemarahan dan kekecewaan.

  Begitu banyak anak yang terlahir ke dunia dengan lula di hatinya. Luka itu terus berlanjut dalam pergaulan di keluarga dan masyarakat. Hari ini kita diingatkan, bahwa manusia, siapapun dia, mereka adalah biji mata Tuhan yang berharga dan harus dijaga. Tuhan memilih anda dan saya untuk menjadi pemulih bagi orang-orang di sekitar kita yang mengalami luka hati. Mungkin orang-orang yang terluka itu adalah anak, orang tua, suami, istri, teman, guru, murid, kekasih atau bahkan orang-orang yang kita benci saat ini. Tugas ini mulia. Mulailah dengan mengampuni, mendoakan dan tersenyum kepada mereka tersebut. Kehadiran anda dan saya akan menambah indahnya senyum Tuhan di hari ini. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, selidikilah hatiku dan masuklah sampai kedalaman relung hatiku. Hancurkanlah setiap luka yang ada di hatiku baik dari masa dalam perut ibuku sampai hari ini. Siramlah hatiku dengan kuasa darah-Mu, sehingga hatiku Kau pulihkan dan menjadi baru untuk dapat memberkati setiap hati lain yang terluka. Amin. (Dod).