"Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku." (Mazmur 62:2)
Renungan:
Suatu ketika saya bertemu dengan sepasang suami istri yang sudah lanjut usia. Mereka bercerita bahwa selama ini mereka selalu duduk dekat telepon menunggu anak-anaknya untuk telepon sekadar memberi kabar. Mereka tidak ada masalah dalam hal keuangan, karena mereka masih cukup dengan uang pensiun dan uang tabungan. Mereka hanya rindu dikunjungi oleh anak cucunya. Di masa tuanya mereka merasa kesepian karena anak cucunya tidak pernah datang mengunjungi mereka.
Setiap orang pasti pernah mengalami kesepian. Demikian juga Yesus. Rasa kesepian yang paling dahsyat telah dialami Yesus ketika Ia berada di atas kayu salib. Perhatikan perkataan-Nya, "Allahku, Allahku! Mengapa Engkau meninggalkan Aku?" Sungguh suatu jeritan yang memilukan hati. Tidak dapat dibayangkan bagaimana hati Yesus saat itu. Dalam kesendirian itu, Ia tetap bertahan sampai akhir hidup-Nya.
Mungkin saat ini kita pun sedang mengalami kesepian. Kesepian karena ditinggalkan teman, dijauhi keluarga, tidak ada yang mau memahami kita dan kesepian karena tidak ada yang mempedulikan kita. Jangan sedih. Jangan putus asa. Jangan juga melakukan tindakan bodoh yang akan merugikan diri sendiri dan orang lain. Ingat! Masih ada Yesus. Dia yang sudah merasakan kesepian yang luar biasa itu, pasti memahami dan merasakan apa yang kita rasakan saat ini. Bukan hanya itu, Dia pasti juga peduli dan mau menolong kita. Untuk itu mari kita jaga keintiman hubungan kita dengan Yesus. Berikan kesempatan bagi-Nya untuk bertakhta di hati kita. Jangan gantikan tempat Yesus itu dengan perasaan dan pikiran negatif kita. Biarlah Dia yang memimpin kita dan memberi petunjuk apa yang harus kita lakukan. Percayalah, hati kita akan dipenuhi sukacita kembali. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, isilah bagian-bagian kosong dalam hatiku, agar walaupun banyak orang meninggalkan aku, aku tidak merasa kesepian karena Engkau sudah mengisi bagian yang kosong dalam hidupku dengan kehadiran-Mu sendiri. Yesus, bertakhtalah terus di hatiku dan berilah damai serta ketenangan padaku. Amin. (Dod).