Listen

Description

"Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya." (Yohanes 14:21)

Renungan:

   William dan Feni baru saja dikaruniai seorang anak di dalam pernikahan mereka. Ketika sedang berbicara tentang keluarga kecilnya itu, Feni berkata, "Aku sangat mencintai suamiku. Tetapi cinta terhadapnya ini kadang membuatku takut. Aku takut, cintaku kepadanya lebih besar daripada cintaku kepada Tuhan. Aku takut, cintaku kepadanya membuatku melupakan Tuhan. Karena jujur saja, ada beberapa hal yang kadang membuatku lebih memprioritaskan dirinya daripada Tuhan. Hal ini bukan baru terjadi dalam pernikahan kami, tetapi ketika kami masih pacaran. Ketika kami teleponan saat malam, seringkali aku ngobrol dengannya hingga mataku mengantuk dan malas berdoa serta membaca firman Tuhan. Begitu juga pagi harinya, aku seringkali melewatkan waktu doa pagiku dan lebih senang membalas wa-nya. Bahkan kini setelah menikah, aku kadang-kadang lebih suka mengajaknya pergi jalan-jalan pada hari Minggu daripada pergi ke gereja. Entah mengapa, aku lebih suka menghabiskan waktu berdua dengan suamiku daripada bersama Tuhan."

  Sudah berapa lama kita tidak lagi mengalami getaran-getaran cinta kepada Tuhan? Masihkah kita merindukannya setiap saat? Masihkah kita merasa ada yang kurang bila belum berbicara dengan-Nya? Masihkah kita merasa hampa bila belum mendengar suara-Nya? Marilah kita mulai menyusun ulang ruang di hati kita. Cinta manakah yang seharusnya mendapatkan tempat paling utama? Jika itu cinta kepada Tuhan, maka dahulukanlah Tuhan dalam segala hal. Sebab, orang yang memprioritaskan Tuhan, sangat mungkin akan mendapatkan cinta yang lain. Tetapi orang yang lebih memprioritaskan cinta yang lainnya, akan kehilangan cinta Tuhan. 

  Biarkan diri kita jatuh cinta kepada-Nya lebih dalam lagi dan tertanam kuat di dalam pikiran untuk terikat dengan cinta-Nya. Biarkan cinta yang besar kepada Tuhan kembali hidup di dalam hati kita. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk semakin mencintai-Mu hari demi hari, sehingga dengan demikian aku dapat memiliki semua cinta yang lainnya. Amin. (Dod).