"Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati." (Roma 13:13)
Renungan:
Suatu ketika para konselor Florence meminta Leonardo da Vinci untuk menyerahkan skets dekorasi ruang pertemuan besar di Florence. Salah seorang konselor juga meminta Michelangelo seorang pelukis muda untuk menyerahkan gambar juga. Skets Leonardo begitu baik dan sesuai dengan kejeniusannya. Namun ketika para konselor itu melihat skets Micheangelo, mereka begitu antusias. Berita itu sampai ke telinga Leonardo. Leonardo juga mendengar para konselor berkata, "Leonardo mulai tua." Pada akhirnya Leonardo tidak pernah mampu mengatasi rasa iri hatinya karena ketenarannya terancam oleh Michelangelo. Karena rasa iri hati itulah, sisa hidup Leonardo tidak pernah merasa bahagia.
Apakah saat ini anda merasa iri hati dengan keberhasilan seseorang? Iri hati hanya akan membuat sukacita kita hilang dan hidup menjadi penuh beban berat. Tuhan menciptakan manusia dengan rancangan yang berbeda satu dengan yang lain. Masing-masing pribadi diberi keunikan yang berbeda untuk menambah indahnya dunia ini. Satu dengan yang lain tidak ada yang sama.
Terimalah diri apa adanya, karena masing-masing dari kita berharga di mata Tuhan. Semakin kita menerima diri dan berserah, maka mutiara yang indah akan muncul dari dalam diri kita. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk menjadi diriku sendiri. Jangan biarkan iri hati menguasaiku. Yakinkan aku bahwa aku pun berharga di mata-Mu dan Engkau memunyai rencana yang indah dengan kehadiranku yang berbeda dari orang lain. Amin. (Dod).