Lalu jawab Musa kepada mereka: "Tunggulah dahulu, aku hendak mendengar apa yang akan diperintahkan TUHAN mengenai kamu." (Bilangan 9:8)
Renungan:
Thomas Alva Edison sering menghabiskan waktu berjam-jam di laboratoriumnya untuk melakukan penelitian. Ketika sedang penat dan letih, ia akan beristirahat, merenung dan berdiam diri di pinggir kolam pancing yang tenang. Sambil memegang pancingan, ia duduk menenangkan pikiran. Hal unik yang tidak banyak diketahui orang adalah ternyata pancingannya tidak ada umpannya. Ya, ia pergi ke kolam pancing bukan untuk memancing tapi hanya sekadar menenangkan diri dari kepenatan dan kejenuhan kerja.
Suatu ketika Musa menyuruh orang Israel merayakan Paskah. Namun ada beberapa orang yang najis karena memegang mayat, jadi tidak diperbolehkan mengikuti perayaan itu. Tetapi mereka ingin sekali mempersembahkan sesuatu kepada Allah saat itu. Jadi orang-orang itu bertanya kepada Musa, "Sungguhpun kami najis oleh karena mayat, dengan dasar apakah kami dicegah mempersembahkan persembahan bagi Tuhan di tengah-tengah orang Israel pada waktu yang ditetapkan?" Jawaban Musa sungguh luar biasa. Ia berkata agar mereka menunggu sebentar, sebab ia hendak mendengar apa yang diperintahkan oleh Tuhan kepadanya mengenai hal itu. Bicara tentang pengalaman dan kemampuan Musa mendampingi bangsa Israel tidak perlu lagi dipertanyakan. Untuk itulah Musa selalu datang kepada Allah untuk bertanya jika ada sesuatu hal yang harus dia atau umat-Nya lakukan bila berhubungan dengan peraturan dan hukum Allah.
Marilah kita melatih diri untuk banyak duduk diam, bukan saja duduk diam memenangkan diri setelah beraktivitas bekerja. Duduk diam bukan sekadar mencari ide atau melepas lelah dan memulihkan tenaga, tetapi kita perbanyak duduk diam untuk menikmati hadirat Tuhan, untuk menyerap kekuatan-Nya dan untuk meminta pentunjuk Allah bagaimana seharusnya melangkah. Duduk diam di hadapan Tuhan seringkali tidak mudah. Dibutuhkan waktu lebih banyak sementara banyak orang lebih ingin cepat dan ingin jawaban doa yang instan. Mari kita berlatih duduk diam di hadapan Tuhan dalam doa dan pujian. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, aku mau lebih banyak duduk diam di hadapan-Mu terutama di masa pandemi ini, agar aku lebih dikuatkan dan mendapat ketenangan. Amin. (Dod).