"Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia." (Kis 24:16)
Renungan:
Ada sebuah kisah nyata yang sederhana terjadi di Vandenbilt University. Hari itu ada upacara wisuda yang sedang berlangsung. Rektor Universitas yang bernama Dr. Garland mengumumkan dari atas panggung bahwa seorang alumnus telah mengirimkan kembali ijazahnya. Ijazah itu dikembalikan dengan pengakuan bahwa dalam sebuah ujian, mahasiswa itu telah menggunakan bantuan yang dilarang. Walaupun tidak pernah dicurigai, dan tidak ada yang tahu kecurangannya, namun tahun demi tahun berlalu tanpa adanya damai sejahtera yang dia rasakan dalam hidupnya. Karena itu, ia lalu mengambil keputusan untuk mengembalikan ijazahnya dan meminta agar namanya dihapuskan dari daftar alumni. Dia juga meminta agar pengakuannya ini diumumkan secara terbuka dan dengan menyebutkan namanya. Ia lebih memilih mendapat malu di depan umum daripada lebih lama lagi menanggung kenangan buruk akan satu perbuatan dosa rahasia yang membuatnya kehilangan damai sejahtera.
Sang rektor melanjutkan penjelasannya dengan berkata bahwa setelah melalui banyak pertimbangan, ia memutuskan penyesalan dan penderitaan pemuda ini merupakan penebusan yang cukup untuk kesalahannya. "Inilah ijazahnya," kata Dr. Garland, sambil mengangkat sehelai kertas yang telah tercabik-cabik di hadapan para lulusan dan tamu. "Saya telah memotong namanya yang tercantum pada ijazah ini dan biarlah rahasianya akan terus terkubur bersama saya," kata Dr. Garland. Aula itu sunyi senyap. Namun tak lama kemudian tepuk tangan yang panjang menggema di seluruh penjuru ruangan.
Sebuah pengakuan telah membuat hati nurani menjadi jernih kembali. Memiliki hati nurani yang jernih bukan berarti tidak pernah melakukan kesalahan. Agar hati nurani tetap jernih dan murni, segeralah mungkin memohon pengampunan bila kita telah melakukan kesalahan baik terhadap manusia terlebih lagi terhadap Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, telusurilah hatiku, agar aku dapat menemukan hal-hal yang tidak baik yang pernah kulakukan yang membuat selama ini aku kehilangan damai sejahtera-Mu. Ampunilah aku dan kembalikanlah damai-Mu masuk dalam hatiku. Amin. (Dod).