"Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan." (Yeremia 17 : 7)
Renungan:
Carol Schuller mengalami kecelakaan sehingga kakinya harus diamputasi atau dipotong. Tetapi keadaan itu tidak membuatnya minder atau putus asa. Dalam kecacatannya itu ia mampu menunjukkan ketegaran dan keuletan, sehingga ia menjadi salah satu pemain handal dalam tim softballnya. Dalam satu acara pertunjukan bakat, Carol muncul di atas panggung dengan mengenakan gaun panjang dan ia terlihat cantik. Dengan penuh percaya diri ia berbicara di depan mikrofon, "Saya pernah mengalami kecelakaan dan nyaris tewas, namun tim dokter terus mentransfusi darah sehingga denyut jantung saya kembali menguat. Mereka memotong kaki saya tepat di bawah lutut dan belakangan mereka juga memotong lutut saya. Saya harus berada di rumah sakit selama 7 bulan dengan infus antibiotik untuk melawan infeksi yang meradang. Kalau saya memiliki bakat, maka bakat saya adalah saya dapat memberitahukan kepada anda semua bahwa selama masa-masa sukar itu, keyakinan menjadi sangat nyata bagi diri saya. Saya melihat gadis-gadis berjalan tanpa ketimpangan dan saya ingin berjalan seperti mereka, tapi saya tidak dapat. Namun inilah yang dapat saya pahami dan sekaligus ingin saya beritahukan kepada anda semua. Bukan cara berjalan anda yang diperhitungkan, namun siapa yang berjalan dengan anda dan dengan siapa anda berjalan. Terima kasih."
Malam itu tidak ada mata yang kering, tidak ada hati yang tidak tersentuh. Mereka paham bahwa masa sukar pasti berlalu. Manusia tegar mampu bertahan karena Tuhan berjalan bersama mereka. Kalau saat ini masalah mendera anda, jangan terpaku pada masalah yang ada di depan anda, karena hal itu hanya akan menambah sesak di dada, tetapi pandanglah Tuhan yang selalu setia berjalan bersama anda. Mengapa orang-orang tegar mampu bertahan? Bukan strategi yang memampukan mereka bertahan di masa sukar, tetapi hati yang kuat yang selalu memandang dan terpaut pada Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus engkau tahu begitu besar masalah yang ada di depanku. Aku tidak tahu lagi apa yang harus aku lakukan, karena sepertinya semua jalan tertutup. Tidak ada pengharapan lagi untuk menyelesaikannya.
Selama ini aku hanya mengandalkan kekuatan ku sendiri. Aku lupa bahwa aku punya Allah sehebat engkau. Tuhan Yesus, berjalanlah bersamaku dalam menghadapi permasalahan ku ini. Peganglah tanganku agar aku mampu melangkahkan kakiku untuk menghadapinya. Ajarilah aku menjadi percaya bahwa bersama engkau semua akan baik-baik saja. Amin. (Dod).