Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat." (Mazmur 8:4-6)
Renungan:
Ada seorang anak kecil berusia 7 tahun. Kehidupan masa kecilnya amat bahagia, selalu dipenuhi gelak tawa yang polos. Namun hal itu tidak berlangsung lama. Ia meninggal karena kanker otak. Di surga anak itu tersadar dan melihat di hadapannya ada malaikat yang sedang duduk sambil memerhatikannya. Malaikat mendekatinya perlahan dan bertanya, "Nak, kamu masih terlalu muda untuk meninggal. Aku akan membuatmu lahir kembali, tetapi kamu tidak akan bersama lagi dengan orang tuamu." "Tidak apa-apa Malaikat. Aku senang masih bisa hidup kembali," jawab anak itu polos. "Oh, anak yang malang. Aku akan memberikanmu keistimewaan. Jika dilahirkan kembali, kamu ingin seperti apa?" tanya Malaikat. Anak itu pun menjawab, "Aku ingin lahir di tengah-tengah keluarga yang sangat miskin. Aku tidak ingin memiliki tangan kanan dan kaki kiri. Aku juga ingin memiliki 1 ginjal dan 1 bola mata. Aku ingin jari di tangan kiriku dan jari kaki kananku hanya 3. Aku ingin bisu dan tuli. Aku ingin menjadi orang yang sangat jelek, sehingga orang-orang yang melihatku merasa jijik." Tentu saja Malaikat terkejut dengan jawaban si anak tersebut. "Sayang, mengapa kamu meminta seperti itu?" tanya Malaikat yang benar-benar bingung dibuatnya. "Aku hanya ingin agar orang lain tahu, bahwa masih ada aku manusia yang lebih buruk dari mereka. Aku ingin, mereka masih bisa mengucap syukur ketika melihatku," jawab anak itu polos. Malaikat yang mendengarkan hal itu mulai meneteskan air mata, lalu memeluk anak itu erat-erat.
Jika saat ini kita merasa sebagai orang tersial, terburuk, tidak pernah beruntung, selalu direndahkan, lihatlah di sekitar kita. Masih banyak orang tidak seberuntung kita. Bacaan hari ini mengingatkan kita bahwa kita berharga di hadapan Allah. Ketika kita taat pada perintah Allah maka Ia akan mencukupi semua kebutuhan kita bahkan kita bisa berbagi kasih, cinta dan perhatian dengan orang lain.
Marilah kita tanamkan dalam hati kita, bahwa kita semua, bagaimanapun rupa dan kehidupan kita, kita adalah ciptaan Allah yang berharga dan patut dikasihi serta dicintai. Bersyukurlah atas kehidupan yang kita terima saat ini. Karena ucapan syukur kita akan membuat Allah tersenyum bahagia sehingga hidup kita akan diubahkan.
Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, dunia boleh mencapku sebagai anak sial, anak tidak beruntung dan anak yang masa depannya suram, tetapi di mata-Mu aku tetap biji mata-Mu yang berharga dan senantiasa Kau pelihara. Yesus, terima kasih karena Engkau mau menerima diriku apa adanya. Amin. (Dod).