Listen

Description

"Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." (1 Tes 5:17-18)

Renungan:

  Suatu ketika, saat masih kuliah, saya bersama seorang teman kulian yang adalah seorang bruder, makan pecel lele di warung pinggir jalan samping Sarinah Thamrin. Saat mau makan ada banyak orang juga yang hendak makan di situ. Saya perhatikan tidak ada satupun yang berdoa sebelum makan. Kemudian ketika pesanan makan kami datang saya pun ragu-ragu untuk berdoa. Tetapi tiba-tiba bruder teman saya itu bersuara agak keras sambil bernyanyi? "Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus..." Saya pun menjawab amin lalu berdoa. Setelah selesai makan, ternyata ada beberapa orang di ujung meja depan kami menutup makan mereka dengan membuat tanda salib dan berdoa. 

  Tidak semua orang bisa menikmati makanan seperti yang kita santap. Itu semua adalah anugerah Tuhan. Karena itu merupakan hadiah atau anugerah dari Tuhan, maka patutlah kita mensyukurinya dengan berdoa. Ada banyak restoran atau  rumah makan, supaya makanannya mereka laku, mereka memakai penglaris berupa jimat-jimat yang diisi kuasa dengan kuasa kegelapan. Saat kuasa kegelapan itu menguasai makanan yang akan kita santap, maka makanan itu menjadi tercemar dan dapat menyebabkan sakit penyakit bagi kita yang menyantapnya. Bagaimana menawarkan racun kegelapan yang mencemari makanan tersebut? Doa! Itulah obat penawarnya.

  Tuhan Yesus bangga memunyai anak, sahabat dan pengikut seperti anda dan saya, maka patutlah kita juga bangga punya Allah seperti Dia. Kebanggaan kita dapat diungkapkan dengan senantiasa mengucap syukur dalam doa atas setiap berkat yang kita terima dari-Nya. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, sucikan dan kuduskanlah setiap makanan dan minuman yang akan kusantap hari, agar melalui rahmat penyucian dan pengudusan-Mu itu, Engkau akan menguatkan tubuh, jiwa dan rohku dalam menjalankan tugas-tugasku sepanjang hari ini. Amin. (Dod).