"Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia." (Efesus 4:29)
Renungan:
Ada sepasang suami istri yang terlihat bahagia di hari ulang tahun pernikahan mereka yang kelima puluh tahun. Para tamu tidak henti-hentinya membicarakan bahwa mereka adalah pasangan yang patut diteladani. Merekapun bertanya-tanya apa rahasia kelanggengan keluarga bahagia ini. Di puncak acara, pasangan suami istri itu berdiri. Sambil merangkul istrinya sang suami bercerita, "Mungkin anda semua yang hadir di sini bertanya-tanya dalam hati, apa rahasia hingga keluarga kami tetap utuh dan bahagia sampai hari ini. Beberapa minggu sebelum menikah dengan wanita yang saya kasihi ini, saya berbincang-bincang dengan bapak calon mertua saya. Saat itu saya bertanya, apa yang bisa saya lakukan untuk membahagiakan wanita yang sangat saya cintai ini. Waktu itu bapak calon mertua saya berjanji akan memberikan jawabannya menjelang hari pernikahan kami. Dan benar, pada pagi hari sebelum kami menikah beliau memberi saya sebuah bingkisan kecil sebagai hadiah. Sambil memeluk saya, beliau berbisik, 'Semua yang ingin kau ketahui untuk menjaga orang yang kau kasihi dan menjadikan perkawinanmu berhasil ada di dalam bingkisan ini.' Rasa ingin tahu membuat tangan saya segera membuka bingkisan itu. Di dalam bingkisan itu ada sebuah jam saku bersalutkan emas dan sebuah pesan bertuliskan, 'Setiap hari katakan sesuatu yang indah kepada kekasih jiwamu.' Saya memunyai segudang kekurangan dan kelemahan, demikian juga istri saya. Tetapi kekurangan dan kelemahan itu tidak memudarkan kasih sayang di antara kami. Setiap kali membuka jam itu saya selalu diingatkan dan termotivasi untuk memberikan kata-kata pujian sebagai bentuk penghargaan saya kepada wanita bijak ini. Dia begitu setia mendampingi saya. Terima kasih sayang untuk kecantikan batiniahmu yang tidak pernah memudar sampai rambut kita memutih."
Setiap orang senang menerima kata-kata pujian yang menyatakan bahwa dia dihargai. Memberi kata-kata pujian sebagai bentuk penghargaan adalah hal yang sederhana dan mudah untuk dilakukan. Namun banyak yang tidak menyadari besarnya arti dan pengaruh kata-kata pujian yang diberikan dengan tulus kepada pasangannya. Ada banyak faktor yang menyebabkan rumah tangga retak, tetapi kata-kata pujian dan penghargaan akan menguatkan bahkan memperbaharui tali pernikahan yang hampir lapuk dimakan situasi dan waktu.
Penulis Amsal berkata bahwa kata-kata penghargaan yang manis dan membangun seperti buah apel emas di pinggan perak (Amsal 25:11). Siapa yang tidak menginginkan apel emas di pinggan perak? Semua orang tentu menginginkannya. Oleh sebab itu jangan biarkan apapun menghalangi kita untuk mengungkapkan isi hati kita kepada orang yang kita kasihi. Usahakanlah agar kata-kata penghargaan mengalir dengan tulus dari hati dan bibir kita. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, sungguh aku rindu untuk membahagiakan pasangan hidup yang engkau berikan padaku. Mampukanlah aku untuk melakukannya sehingga ikatan cinta kasih kami semakin hari semakin kuat. Amin. (Dod).