"Siapa mengejar kebenaran dan kasih akan memperoleh kehidupan, kebenaran dan kehormatan." (Amsal 21:21)
Renungan:
Seorang profesor diundang untuk berbicara di sebuah basis militer. Dia berkenalan dengan Ralph, prajurit yang menjemputnya di bandara. Ketika mereka berjalan keluar, sebentar-sebentar Ralph menghilang. Ternyata ketika menghilang, Ralph banyak membantu orang lain. Ia membantu seorang wanita tua yang kopernya jatuh dan terbuka; mengangkat 2 anak kecil agar mereka dapat melihat sinterklas, menolong orang yang kebingungan, dengan menunjukkan jalan yang benar. Setelah menghilang, Ralph kembali ke sisi sang profesor dengan senyum khas miliknya. Kemudian sang profesor bertanya, "Dari mana anda belajar untuk hidup dengan hati yang penuh kemurahan seperti itu?" Ralph menjawab, "Oh.. dari perang. Saya banyak belajar ketika saya berada di medan perang." Lalu Ralph menceritakan perjalanan tugasnya di Vietnam, saat ia membersihkan ladang ranjau. Ia juga menceritakan penderitaan jiwanya saat menyaksikan satu persatu temannya tewas terkena ledakan ranjau. "Saya belajar bertahan hidup di antara langkah demi langkah. Saya tidak pernah tahu apakah langkah berikutnya merupakan langkah terakhir dalam hidup saya. Karena itulah saya belajar melakukan segala sesuatu yang sanggup saya lakukan sebagai rasa syukur saya atas keselamatan di langkah-langkah sebelumnya. Saya rasa sejak saat itulah saya menjalani kehidupan seperti sekarang ini," kata Ralph menuturkan.
Hidup kita sangat bernilai ketika kita mau dengan penuh belas kasihan meringankan beban orang-orang yang ada di sekitar kita. Ke manapun kita pergi, kita bisa memberi atau meringankan beban orang lain karena di segala tempat kita dapat menemukan orang-orang yang membutuhkan uluran tangan kita. Ketika hati kita berbelaskasihan terhadap seseorang, sesungguhnya saat itu Tuhan sedang menawarkan satu kesempatan bagi kita untuk membuat langkah kehormatan. Sebuah kalimat bijak berkata, "Tidak ada orang yang pernah mendapatkan kehormatan atas apa yang ia terima. Kehormatan selalu diberikan sebagai imbalan atas apa yang ia berikan."
Dunia ini diberkati terutama oleh orang-orang yang melakukan berbagai kebaikan dan kemurahan, bukan oleh mereka yang hanya gemar membicarakannya. Artinya kehadiran kita akan memberi dampak yang positif ketika kita menjadi pelaku kasih. Berhentilah untuk mencari tahu apa yang orang lain bisa lakukan bagi kita dan mulailah berusaha mencari tahu apa yang dapat kita berikan atau lakukan bagi orang lain. Jadilah pribadi yang memberi tanpa batas. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, biarlah kemurahan hati-Mu juga melekat di dalam diriku, sehingga melalui kehadiranku banyak orang merasakan kelepasan, kesembuhan, kelegaan dan damai sejahtera. Amin. (Dod).