"Dan kalau dahulu kamu telah menjadi kutuk di antara bangsa-bangsa, hai kaum Yehuda dan kaum Israel, maka sekarang Aku akan menyelamatkan kamu, sehingga kamu menjadi berkat. Janganlah takut, kuatkanlah hatimu!" (Zakharia 8:13)
Renungan:
Ada seorang pemuda yang hidup sebatang kara, berpendidikan rendah dan hidup dari bekerja sebagai buruh tani milik tuan rumah yang kaya raya. Pada suatu ketika si pemuda merasa jenuh dengan kehidupannya, ia pun bermaksud untuk bunuh diri. Dia menyiapkan seutas tali dan berniat menggantung diri di sebatang pohon. Pohon yang dituju untuk dipakai menggantung dirinya tiba-tiba menyela lembut, "Anak muda yang tampan dan baik hati, tolong jangan menggantung diri di dahanku yang telah berumur ini. Sayang bila dahanku ini patah. Setiap pagi ada banyak burung yang hinggap di situ, bernyanyi untuk menghibur siapapun yang berada di sekitar sini." Dengan bersungut-sungut si pemuda pergi melanjutkan memilih pohon lain yang tidak jauh dari situ. Saat bersiap-siap hendak menggantung dirinya, terdengar suara lirih si pohon, "Hai anak muda. Kamu lihat di atas sini, ada sarang tawon yang sedang dikerjakan oleh begitu banyak lebah dengan tekun dan rajin. Jika kamu mau bunuh diri, silakan pindah ke tempat lain. Kasihanilah lebah-lebah tersebut. Sekali lagi tanpa menjawab sepatah katapun, si pemuda berjalan mencari pohon yang lain. Kata yang didengarpun tidak jauh berbeda, "Anak muda, rindangnya daunku ini banyak dimanfaatkan oleh manusia dan hewan untuk sekadar beristirahat atau berteduh di bawahnya. Tolong jangan bunuh diri di sini." Akhirnya si pemuda berpikir, "Bahkan sebatang pohonpun menghargai kehidupan ini. Mereka menyayangi dirinya sendiri agar tidak patah, tidak terusik dan tetap rindang untuk bisa melindungi alam dan bermanfaat bagi makhluk lain."
Mungkin dalam kehidupan ini kita juga pernah berkata hal yang sama, "Tuhan, aku capek. Aku bosan hidup. Lebih baik aku mati saja." Mungkin juga tidak hanya berkata-kata saja, tetapi kita juga pernah berniat untuk bunuh diri juga. Jangan lakukan hal itu, karena rencana Tuhan itu baik atas hidup kita. Belajarlah untuk menghargai hidup ini karena kita berharga dan mulia di hadapan Tuhan. Saat kita menjadi lemah, katakanlah, "Aku ciptaan Tuhan yang mulia. Aku diciptakan untuk menjadi berkat. Aku diciptakan karena Tuhan sayang padaku dan aku diciptakan untuk satu tujuan. Jadi mulai sekarang, kita harus punya cita-cita, tujuan hidup dan bekerja dengan baik agar hidup kita bisa bermanfaat bagi banyak orang. Percayalah bahwa setiap kita ada di dunia ini bukan karena kebetulan tetapi karena suatu tujuan mulia. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, jadikanlah hidupku berdampak bagi sesamaku, sehingga melalui kehadiranku nama-Mu semakin dimuliakan. Amin. (Dod).