Listen

Description

"Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.  Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya." (Mazmur 139 : 13-14)

Renungan:

  Pernahkah anda mendengar lagu "Nobody's Child?" Lagu ini mengisahkan tentang seorang anak laki-laki buta yang tinggal di panti asuhan. Ia mengatakan bahwa, "Aku bukan anak siapapun. Seperti bunga, aku tumbuh liar, tanpa ciuman ibu, senyuman bapak. Tak ada yang menginginkan aku, aku bukan anak siapa-siapa. Orang-orang datang mencari anak, lalu membawanya seperti anak sendiri, tapi mereka seolah-olah melewati aku dan aku ditinggal di sini seorang diri. Kutahu, mereka ingin mengambil aku, tapi kalau mereka melihat aku buta, mereka selalu mengambil anak lain dan aku ditinggal seorang diri. Tiada tangan ibu yang mendekap aku, atau menghibur aku bila aku menangis. Kadang-kadang kesunyian mencekam sehingga kuingin mati saja. Maka aku akan berjalan di lorong-lorong surga, di mana semua orang buta dapat melihat. Dan seperti  semua anak lainnya, akupun akan punya rumah."

  Anak adalah anugerah yang indah dari Tuhan, yang terkadang dibungkus dengan kertas bermotif indah, namun tak jarang terbungkus dengan kertas buram tanpa motif. Tetapi apapun keadaannya, seorang anak tidak hadir begitu saja, ia berharga dan keberadaannya selalu membawa pesan atau pembelajaran tersendiri yang akan mendewasakan iman dan karakter orang tua, khususnya yang memiliki anak cacat. Tak satupun orang tua yang menghendaki anaknya lahir dengan kondisi yang cacat. Tapi apapun kenyataannya, anak adalah berkat dari Tuhan kepada pasangan suami istri yang harus dirawat dan dibesarkan dalam cinta kasih. 

  Jangan pernah membuang anak cacat atau anak yang tidak sesuai dengan keinginan kita, karena nilai dan kejadian mereka sama dahsyatnya dengan anak normal. Percayalah bahwa Tuhan juga menaruh benih yang baik di dalam hidup mereka, sehingga mereka dapat bertumbuh menjadi anak-anak yang memiliki keistimewaan sendiri. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, terima kasih untuk anak-anak yang telah Kau berikan padaku sebagai hadiah istimewa untukku. Bantulah aku untuk menerima, menjaga dan merawat hadiah itu dengan baik, apapun keadaan anakku saat ini, agar ketika tiba saatnya Engkau menanyakan keadaan dan keberadaannya, aku dapat memberikan pertanggungjawaban yang benar kepadaMu. Amin. (Dod).