"Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti." (Yesaya 48:18)
Renungan:
Pada hari Kamis, 25 Juni 2009, di Los Angeles California, Amerika Serikat, penyanyi pop Michael Jackson dinyatakan telah meninggal dunia. Menurut kabar yang beredar, "The King Of Pop" ini tewas karena keracunan propofol atau obat penghilang rasa sakit yang akut. Di akhir hidupnya, kesehatan Michael semakin memburuk, dan ia pun kecanduan obat bius yang membantunya untuk tidur. Pada Senin siang, 11 Agustus 2014, waktu Tiburon, California, Robin Williams, seorang aktor sekaligus komedian kawakan di Hollywood, ditemukan tewas gantung diri. Penyebab kematiannya menurut istrinya, Susan Schneider, terjadi karena kecemasan dan depresi berlebihan yang telah lama dialami olehnya. Tidak ada yang menyangka bahwa Robin williams aktor yang banyak menghibur ini mengakhiri hidupnya dengan cara yang menyedihkan.
Telah terbukti bahwa uang, popularitas dan semua yang bersifat materiil, bukanlah kebahagiaan itu sendiri. Kebahagiaan tidak bisa dibeli, sebab jika demikian, maka orang-orang yang bergelimangan harta, sudah tentulah mereka yang akan memborong kebahagiaan itu. Kebahagiaan juga bukan sesuatu yang sulit untuk dijangkau, karena kebahagiaan itu adanya di hati setiap manusia. Kebahagiaan diberikan secara gratis oleh Tuhan sebagai pemilik kebahagiaan itu. Seberapa dekat hubungan kita dengan Tuhan, maka sedekat itu pula kita dengan kebahagiaan. Memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan, membuat kita mengerti arti rasa bersyukur dan tahu menikmati apa yang ada pada kita saat ini.
Dalam tulisannya, Pengkhotbah mengatakan bahwa semua yang kita lakukan dan kerjakan adalah sebuah kesia-siaan, karena pada akhirnya nanti semua orang, "Sebagaimana ia keluar dari kandungan ibunya, demikian juga ia akan pergi, telanjang seperti ketika ia datang, dan tak diperolehnya dari jerih payahnya suatupun yang dapat dibawa dalam tangannya." ( Pkh 5:14). Jadi untuk apa kita menghukum diri kita sendiri dengan memasungnya pada segudang pekerjaan demi memperoleh kekayaan, ketenaran, dan kekuasaan. Cita-citanya ingin mendapatkan kebahagiaan, namun justru tekanan yang akan kira rasakan. Mari nikmatilah hidup yang hanya sekali ini, dan jadilah orang yang berbahagia. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, ajarilah aku agar aku dapat menikmati seluruh hari ini dengan penuh sukacita sebagai berkat yang Kau berikan kepadaku. Amin. (Dod).