Listen

Description

"Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya." (Mazmur 116:15)

Renungan:

  Seorang nenek pergi makan ke restoran  bersama anak laki-laki dan kedua orang cucunya. Mereka sedang duduk menunggu makanan, ketika cucunya yang berusia 5 tahun bertanya, "Oma, seperti apakah mamanya Oma?" "Dia adalah wanita yang baik, Clare. Papamu juga mengenalnya," jawab sang oma. Clare berpaling pada papanya lalu bertanya, "Benarkah Pa?" "Iya, benar Nak. Ia wanita yang sangat baik," kata sang ayah. Clare lalu melanjutkan pertanyaannya, "Kalau papanya Oma seperti apa?" "Dia juga baik, tapi saya tidak begitu banyak mengetahui tentang dia, karena dia meninggal ketika Oma baru berusia 10 tahun," jawab si oma. Setelah itu ayah Clare menimpali, "Bukankah mamanya Oma sangat hebat karena bisa membesarkan anak-anaknya termasuk Oma, meskipun suaminya meninggal begitu cepat." Saat itu Clare tidak berkata apa-apa. Tetapi di hari berikutnya ia baru bertanya pada ayahnya, "Pa, apakah orang-orang akan bisa saling melihat di surga sana?" Ayahnya pun menjawab, "Tentu saja, Nak." "Menurut perkiraanku, karena Papa lebih tua dariku, Papa akan meninggal lebih dulu. Aku akan sangat merindukan Papa jika hal itu terjadi," kata Clare. Saat itu ayah Clare tidak bisa menahan air matanya yang mulai mengalir. Setelah terdiam beberapa saat, Clare berkata, "Pa, jika Papa tiba di sana lebih dulu, apakah Papa mau mengatakan kepada Tuhan Yesus bahwa aku sangat mengasihi-Nya?" Kali ini ayahnya menjawab dengan air mata yang berlinang, "Pasti Clare. Papa akan mengatakan kepada Yesus dengan senang hati."

  Ini merupakan cerita yang indah di mana seorang anak kecil mencari tahu apa arti dari kematian dan berkat yang akan dinikmati oleh orang-orang percaya di kehidupan sesudah kematian. Meskipun nampaknya sederhana, namun cerita ini menjadi istimewa karena banyak orang dewasa yang tidak mau berpikir tentang kematian. Bukan karena kita tidak percaya bahwa semua orang akan mati, tetapi justru karena kita belum siap untuk mati. 

  Tidak seorangpun yang tahu kapan ajal akan menjemput, tetapi bijaksanalah orang yang selalu siap sedia kapan pun kematian itu datang. Kematian merupakan pintu gerbang untuk masuk dalam kemuliaan yang Tuhan sediakan, tetapi kita hanya akan menerima kemuliaan itu jika kita berjalan dalam kebenaran firman Tuhan selama hidup di dunia fana ini. Jadi barusahalah untuk selalu mengasihi Tuhan dan taat pada firman-Nya dan jangan terlena dengan kenikmatan dunia. Tuhan Yesus memberkati.

Doa: 

Tuhan Yesus, kuatkan hatiku untuk senantiasa setia kepada-Mu. Jangan biarkan aku hanyut oleh kesenangan yang ditawarkan dunia. Amin. (Dod).