"Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman." (Matius 12:36)
Renungan:
Suatu ketika saya pernah memelihara seekor kelinci yang cukup besar. Kelinci tersebut memunyai nafsu makan yang tinggi. Pernah suatu ketika, teman-teman saya sambil bercanda berkata kepada saya di depan kelinci tersebut supaya saya memotongnya untuk dijadikan sate. Mereka berkata seperti itu berulang-ulang. Saat itupun, nafsu makan kelinci itu hilang. Makanan yang saya berikan tidak disentuhnya. Beberapa hari kemudian, baru kelinci tersebut makan dengan lahapnya. Ternyata walau hanya seekor binatang, ia memahami apa yang dikatakan manusia.
Dalam hidup sehari-hari terkadang tanpa disadari perkataan kita pun sering membuat orang lain terluka, walaupun mungkin kita hanya berkata-kata sambil bercanda, namun tidak semua orang bisa diajak untuk bercanda. Ada orang yang selalu menganggap setiap perkataan kita itu sesuatu yang serius, tetapi ada orang yang justru sebaliknya, menganggap perkataan kita hanya sebagai candaan saja. Pernah ada seorang ibu yang bercerita kepada saya bahwa mamanya sering mengutuk anak-anaknya, sehingga tanpa disadari nasib jelek senantiasa mengikat anak-anaknya. Hari ini Tuhan Yesus mengingatkan kita bahwa setiap perkataan sia-sia yang keluar dari mulut kita, kelak harus dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya. Sebagai murid-murid Yesus, kita diajak untuk berbeda dari anak-anak dunia. Anak-anak dunia selalu menajiskan bibirnya dengan gosip, hujatan, kutuk dan sumpah serapah, tetapi anak-anak Tuhan punya tugas untuk berdoa, berkata-kata yang memberi motivasi dan memberkati dengan mulutnya.
Marilah kita menjadi kepanjangan mulut Tuhan untuk menyampaikan isi hati Tuhan tentang kebenaran akan firman-Nya, sehingga kita tetap dapat menjaga kekudusan perkataan kita di tengah-tengah dunia yang najis bibir. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, berjaga-jagalah senantiasa di pintu bibirku, agar tidak ada perkataanku yang menjatuhkan seseorang dan mematikan semangat hidup mereka. Urapilah setiap perkataan yang keluar dari mulutku, agar aku dapat menjadi berkat bagi banyak orang. Amin. (Dod).