"Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu." (Amsal 16:3)
Renungan:
Ada 2 orang pemuda yang tidak berpengalaman sepakat untuk belajar membuat peralatan dari besi. Kemudian mereka pergi ke sebuah pabrik pembuatan alat-alat dari besi dan menyatakan keinginan mereka untuk menjadi pandai besi. Setelah berbincang-bincang, maka mandor pabrik itu memberikan kepada mereka masing-masing satu pelat besi dan sebuah martil. Mandor itu meminta mereka untuk memukul pelat besi itu dengan martil sampai putus. Ia berjanji jika mereka selesai mengerjakan hal itu, maka ia akan mengajarkan ilmu pandai besi lainnya. Kemudian keduanya mulai bekerja sesuai yang diperintahkan mandor tersebut. Setelah siang hari, pemuda pertama mendatangi sang mandor dan berkata, "Pak, saya rasa saya tidak bisa memutuskan pelat besi ini karena terlalu keras." Setelah itu ia menyerahkan pelat dan martil itu kepada sang mandor, lalu pergi. Tidak lama kemudian, dengan berpeluh pemuda kedua datang dan berkata, "Pak, adakah martil yang lebih berat untuk saya pakai sehingga pelat ini dapat segera putus?"
Kedua pemuda itu memiliki cita-cita yang sama. Namun yang membedakan mereka adalah kemauan untuk bekerja keras. Ketika mendapat hambatan, orang yang ulet akan berusaha maju melangkah dan menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Tetapi orang yang cepat menyerah mencari-cari alasan untuk berhenti. Kesukesan tidak akan diraih oleh orang yang berkemauan lemah. Jika mau sukses, hilangkan sikap yang cepat putus asa, hadapi segala rintangan dan melangkah dengan pasti bersama Tuhan.
Ingatlah bahwa perintah untuk bekerja sudah diberikan Tuhan sejak manusia diciptakan, "Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam Taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu." (Kej 2:15). Oleh karena itu bekerjalah sebaik mungkin dan jangan mengabaikan atau malas dalam bekerja, "Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan." (2 Tes 3:10). Di sisi lain kita juga harus belajar menyerahkan segala pekerjaan yang akan dan sudah kita lakukan ke dalam tangan Tuhan, artinya sebagai orang yang takut akan Tuhan, kita harus mengerjakan segala sesuatu dengan maksimal dengan tetap memohon petunjuk dan bimbingan-Nya. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, aku bersyukur pada-Mu karena sampai hari ini Engkau masih memercayakan aku untuk menjalani suatu pekerjaan, studi dan tugas-tugas lain dalam hidup keseharianku. Bantulah aku agar aku tidak mudah putus asa jika ada pekerjaan berat yang harus kulakukan dan ajarilah aku untuk melakukan semua tugasku semata-mata untuk menyenangkan hati-Mu. Amin. (Dod).