Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya." (1 Yohanes 4:20)
Renungan:
Ada tradisi tua yang menceritakan tentang hari-hari terakhir masa hidup Yohanes Penginjil. Dia hidup begitu lama sehingga sangat lemah. Ketika ada pertemuan, ia harus dituntun ke tempat pertemuan orang-orang beriman. Karena sudah begitu lemah, dia tidak dapat lagi menyampaikan nasihat yang panjang, karena itu setiap kali ada pertemuan dia selalu mengulang kata-kata, "Hai anak-anakku, kasihilah satu sama lain." Murid-muridnya bosan mendengar perkataan itu terus, karena itu mereka bertanya kepadanya mengapa dia selalu mengulang hal yang sama itu. Yohanes menjawab, "Lakukan saja ini dan itu sudah cukup."
Ada banyak orang menjadi pengikut Yesus dan mengasihi-Nya, tetapi kasih mereka hanya terbatas di bibir saja, tidak sampai lubuk hati yang terdalam. Mengapa? Karena masih banyak dijumpai pengikut Yesus yang tekun beribadah, melayani, berkorban diri untuk Yesus, tetapi masih menyimpan dendam, amarah, dan sulit mengampuni sesamanya. Firman Tuhan hari ini menegaskan kepada kita, bahwa jika kita mengasihi Allah tetapi membenci saudara kita, kita adalah seorang pendusta, pendusta di hadapan Allah dan sesama. Mereka menjadi batu sandungan bagi hidup beriman orang lain.
Sudah berapa lama kita mengenal dan menjadi pengikut Yesus? Masih penuhkan rasa cinta kita terhadap suami, istri, anak-anak, orang tua, mertua, menantu, pembantu dan sesama kita? Kalau mulai berkurang, undanglah Yesus masuk dalam hati kita untuk membersihkan karat-karat di hati kita yang telah membuat hati kita terluka. Tuhan Yesus mengasihi kita dan Dia ingin kita lebih mengasihi-Nya dan sesama kita. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih karena aku boleh menjadi pengikut-Mu dan menjadi pelayan-Mu. Telusuri dan bersihkanlah hatiku. Jangan biarkan kebencian, dendam dan amarah membuat aku menjadi seorang pendusta rohani di mata-Mu. Tuhan Yesus, pulihkan hatiku dan tambahkan kasih-Mu di dalam hatiku. Amin. (Dod).