Listen

Description

"Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu. Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu." (2 Timotius 1:5-6)

Renungan:

  Ketika kita mendengar kata "menular", yang muncul di pikiran kita adalah sesuatu yang negatif. Mungkin itu virus, bakteri atau jenis penyakit lainnya. Tetapi apabila kita renungkan lebih dalam, yang dapat menular itu bukan hanya sakit penyakit atau sesuatu yang negatif, melainkan juga hal-hal yang positif. Misalkan saja kita yang awalnya suka malas-malasan, ketika bergaul dengan teman-teman yang rajin bekerja, lama kelamaan kita akan tertular kebiasaan baik mereka. 

  Timotius adalah salah seorang anak rohani Paulus. Tentu saja Timotius tidak serta merta  menjadi pribadi yang mencintai Tuhan dan bersemangat melayani. Awalnya ia tertular oleh iman ibunya, Eunike. Ibunya sendiri tertular dari iman sang nenek, Louis. Namun iman saja belum cukup jika tanpa disertai perbuatan. Alasan inilah yang membuat Paulus belum merasa puas terhadap iman Timotius. Dalam suratnya yang kedua kepada Timotius, Paulus menuliskan: "Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus." Melalui perkataannya, Paulus seolah hendak menulari kembali Timotius dengan apa yang ada pada dirinya. Roh yang menyala, semangat yang berkobar, tidak malu-malu dan tanpa rasa takut. Itulah yang ada di dalam diri Paulus, yang ia harapkan juga ada di dalam diri Timotius. 

  Sekarang kita tahu bahwa baik sesuatu yang positif maupun yang negatif, semua itu dapat menular. Pertanyaannya, yang mana yang kita biarkan masuk menulari diri kita dan apa yang kita tularkan ke orang lain? Sesuatu yang positif dan negatif tidak dapat tinggal bersama-sama. Maka, kitalah yang paling menentukan ingin tertular dan menularkan pengaruh yang mana. Pergaulan kita, sikap kita, masukan dan nasihat yang kita dengar dan berikan, semua itu seharusnya sesuai dengan nilai firman Tuhan. Semoga sebagai anak-anak Tuhan yang baik, kita dapat bersikap bijak dengan hanya mengizinkan hal-hal positif yang menulari kita dan kita tularkan juga kepada orang lain. Tuhan Yesus memberkati. 

Doa:

Tuhan Yesus, berkuasalah atas diriku, sehingga aku dipenuhi oleh Roh-Mu untuk dapat melakukan kehendak-Mu sehingga hidupku dapat menjadi berkat bagi sesamaku. Amin. (Dod).