Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu." (Yeremia 31:3)
Renungan:
Pada tahun 2019 Toy Story hadir dengan cerita yang segar dan menghibur. Film keempat ini berpusat kepada tokoh utamanya, Woody, si mainan koboi. Suatu hari Bonnie, seorang anak kecil pemilik Woody dan teman-temannya yang lain, membuat sebuah mainan kerajinan tangan dari barang-barang bekas. Akhirnya mainan tersebut hidup dan diberi nama Forky. Ketika Bonnie dan orang tuanya sedang pergi berkaryawisata, Forky hilang di tengah jalan. Woody memutuskan untuk mencari Forky, dan mereka tidak sengaja masuk ke sebuah toko barang antik. Di toko tersebut ada sebuah boneka perempuan bernama Gabby yang kotak suaranya rusak. Gabby menculik Forky karena dia menginginkan suku cadang dari kotak suara Woody. Dia berpikir bahwa anak perempuan dari pemilik toko barang antik tersebut pasti akan menyukai dirinya kalau kotak suaranya diperbaiki. Singkat cerita, Woody memberikan kotak suara miliknya, dan Gabby membebaskan Forky. Namun ternyata anak perempuan tersebut tetap tidak menyukai Gabby walaupun suara bonekanya sudah diperbaiki. Anak itu membuang Gabby begitu saja. Hal ini menyakitkan hati Gabby yang kesepian karena tidak ada yang mau mengadopsinya sebagai mainan. Woody tersentuh hatinya. Meskipun Gabby sudah berbuat jahat terhadap Woody dan Forky, pada akhirnya Woody dan teman-temannya menolong Gabby untuk menemukan seorang anak perempuan yang mau mengadopsinya sebagai mainan pribadinya dan mereka berhasil. Gabby akhirnya bahagia dan tidak lagi kesepian.
Banyak dari kita yang merasakan hal yang sama seperti Gabby. Kesepian, kesendirian, tidak ada yang bisa memahami perasaan kita, dan sepertinya tidak ada satu orang pun di dunia ini yang mau menerima kehadiran kita. Perasaan seperti ini terkadang menghantui kita dan mengintimidasi kita. Perasaan ini dapat membuat kita berpikir bahwa diri kita tidak layak hidup, tidak layak dikasihi, tidak layak memiliki dan tidak layak dihargai. Hati-hatilah, karena pikiran-pikiran negatif tersebut dapat berujung kepada berbagai tindakan yang dapat melukai dan merugikan orang lain atau diri sendiri. Banyak orang yang berpikiran pendek dan memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Banyak juga orang yang merasa iri hati kepada orang lain yang mereka pikir nasibnya jauh lebih baik daripada mereka dan berusaha merebut semua yang orang lain itu miliki.
Jika kita adalah orang yang mengalami semua hal tersebut, renungkanlah Yer 3:1. Tuhan mengasihi kita. Tuhan sangat mengasihi kita. Jangan pernah melupakan hal ini. Di mata-Nya kita sangatlah berharga, jauh melebihi makhluk atau benda apa pun yang Dia ciptakan di alam semesta ini. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih karena kasih-Mu tidak berkesudahan kepadaku dan Engkau selalu menganggapku berharga melebihi apa pun di dunia ini. Amin. (Dod).