"TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka." (Mazmur 25:14)
Renungan:
Ada seorang pria yang menemukan tempat penampungan bagi seorang anak laki-laki yang hidup menggelandang di jalan dengan tubuh dan pakaian yang kotor. Ia pun kemudian mengajak anak itu untuk pergi ke tempat penampungan. Mereka berdua berjalan dan berbincang-bincang dengan akrabnya. Tiba-tiba langkah mereka dihentikan oleh seseorang. Orang tersebut berkata kepada sang pria itu, "Anda pasti tidak berjalan bersama anak laki-laki yang kotor ini di sepanjang jalan ini kan?" Pria itu menjawab, "Mengapa tidak? Dia adalah teman saya." Ketika sang anak laki-laki tersebut mendengar komentar pertama orang tersebut, ia merasa malu dan hendak menyelinap pergi. Tetapi ketika mendengar Jawaban pria tersebut sang anak begitu senang karena kini ia memiliki seorang teman baru yang mau menerima dia apa adanya.
Seorang sahabat sejati pasti akan diperlakukan lebih istimewa daripada orang lain. Ia akan selalu ada di hati sahabatnya. Ia akan menjadi tempat curahan hati sababatnya. Ia pun akan menjadi pembela bila sahabatnya itu direndahkan atau dihina oleh orang lain.
Tuhan menyebut kita sebagai sahabat di dalam Injil Yohanes 15:15, "Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Ku dengar dari Bapa-Ku." Ketika kita menjadi sahabat Tuhan, maka kita pun akan mendapat perlakuan istimewa dari Tuhan. Tuhan akan memberitahukan rencana-rencana-Nya kepada kita dan Ia akan selalu ada untuk kita. Apakah kita pernah mengucapkan terima kasih karena Ia mau menjadikan kita sahabat-Nya? Mari, bersyukurlah atas anugerah ini dengan lebih setia lagi untuk mengasihi Dia dan sesama. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau mau menerima aku sebagai sahabat-Mu. Mampukan aku agar dapat menjadi sahabat terbaik-Mu. Amin. (Dod).