"Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu." (Amsal 22:6)
Renungan:
Ketika Bill Havens sedang giat-giatnya berlatih mempersiapkan diri untuk memperebutkan piala dunia di cabang olah raga dayung, ia menerima telegram yang mengabarkan bahwa istrinya akan melahirkan 2 atau 3 hari lagi. Setelah mempertimbangkan masak-masak, akhirnya Bill memutuskan keluar dari area karantina guna mendampingi istrinya dan menanti kelahiran anak yang sangat didambakannya. Bill pulang karena baginya keluarga lebih utama daripada karir. Setelah anaknya tumbuh dewasa, Bill kembali mendapatkan sebuah telegram. "Ayah, terima kasih karena telah menunggu kelahiranku. Aku akan pulang dengan membawa medali emas yang seharusnya ayah menangkan dulu .... Anakmu, Frank." Frank berhasil meraih medali emas pada Olimpiade di Helsinki, Finlandia, 1952.
Seseorang pernah berkata, "Saya lebih memilih untuk tidak menjadi siapa-siapa, asalkan bisa menjadi seseorang yang berarti bagi anak-anak saya." Artinya di tengah-tengah kesibukan dan pengejaran sukses, seorang ayah harus meluangkan waktu untuk mengenal dan dikenal anak-anaknya. Dewasa ini banyak anak yang tidak mengenal ayahnya, mungkin juga tidak menyimpan kenangan indah pada masa kecilnya yang tidak diwarnai oleh canda, kehangatan atau pendisiplinan dari ayah mereka, karena sang ayah terlalu sibuk dengan pekerjaan atau pelayanan. Tanggung jawab ayah bukan sekedar memenuhi kebutuhan materi keluarganya, tetapi juga memberi kehangatan bagi anak-anaknya.
Ada 5 langkah yang harus dilakukan seorang pria agar dapat menjadi ayah yang maksimal. Pertama, luangkan waktu bersama anak-anak. Anak-anak pasti senang jika sang ayah merencanakan apa yang akan dilakukan bersama di akhir pekan atau liburan. Kehadiran ayah merupakan hadiah bagi mereka. Kedua, berikan teladan yang baik. Teladan yang baik adalah cara yang efektif untuk mendidik anak berlaku baik. Ketiga, motivasilah anak-anak untuk memikirkan impian atau cita-citanya. Keempat, tegakkan disiplin. Anak-anak yang melakukan kesalahan harus diberitahu bahwa mereka salah dan harus didisiplin dengan roh yang lemah lembut, sebab tanpa pendisiplinan mereka akan hidup sekehendak hatinya. Kelima, ajarilah mereka firman Tuhan. Jika sejak dini benih firman Tuhan ditabur dalam hidup anak-anak, maka firman itu akan menjadi pelita bagi jalan hidup mereka. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, di dalam kesibukanku setiap hari, mampukan aku menyisihkan waktu untuk menikmati kebersamaan dengan keluarga yang kucintai. Amin. (Dod).