"Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kau pandang hina, ya Allah." (Mazmur 51:19)
Renungan:
Suatu hari Yesus bermaksud mencari sebuah bejana yang pantas untuk dipakainya. Ia pun masuk ke dalam sebuah toko bejana. Tepat di depan-Nya terdapat meja kecil yang di atasnya terletak sebuah bejana emas yang sangat indah. Bejana emas itu berteriak memanggil Yesus, "Tuhan, ambillah aku. Aku yakin, akulah yang pantas Engkau pakai karena aku terbuat dari emas murni yang sangat mahal harganya." Tetapi Yesus berlalu begitu saja. Tiba-tiba dari arah kanan-Nya ada suara memanggil-manggil, "Tuhan, akulah yang Engkau cari. Betapa pantasnya aku diletakkan di meja-Mu. Lihat saja bentukku yang indah, gagah dan tidak bercacat." Ternyata suara itu berasal dari sebuah bejana perak. Namun Yesus tidak menghiraukan teriakan itu. Ketika Yesus lewat di samping sebuah etalase, Dia melihat sebuah bejana kristal yang sangat bening. Bejana kristal itu berkata kepada Yesus, "Aku adalah bejana terbaik di sini, Tuhan. Jika Tuhan menaruh apa saja di dalamku, dia pasti kelihatan karena tubuhku tembus pandang dan sinar yang memantul dariku membentuk warna pelangi yang indah." Tetapi Yesus tidak menghiraukan suara itu. Tiba-tiba sebuah bejana dari kayu hitam melambaikan tangan dan berkata, "Nah, aku yakin akulah yang Tuhan pilih. Sekarang ini kan orang-orang lebih menyukai barang-barang yang terbuat dari kayu. Tampak lebih alami dan antik. Ditambah lagi ukiran-ukiran yang ditorehkan ke seluruh tubuhku, sehingga aku menjadi semakin indah." Yesus seakan tak mendengar suara itu dan Ia terus mencari. Secara tidak sengaja Yesus memalingkan kepala-Nya ke pojok ruangan dekat tong sampah kecil. Di situ tergeletak sebuah bejana tanah liat yang sudah retak. Menyadari keberadaannya, bejana tanah liat tersebut tidak berani berkata-kata. Namun Yesus membungkuk dan mengangkat bejana itu sambil berkata, "Inilah bejana yang aku cari. Ia pasti dapat berguna kembali di tangan-Ku."
Tuhan memilih dan memakai kita bukan karena kelebihan yang ada di dalam diri kita. Betapa sering kita merasa lebih layak, membanggakan diri dan merendahkan orang lain karena Tuhan sudah memberikan kelebihan tersendiri, misalnya pandai bernyanyi, wajah yang tampan atau cantik, status sosial dan ekonomi yang tinggi. Tetapi Yesus justru mencari mereka yang tidak dipandang oleh dunia ini, yang dicap pendosa dan tidak punya apa-apa untuk dibanggakan.
Yesus rindu untuk mengumpulkan kepingan-kepingan hati mereka dan berkata, "Engkaulah yang Aku cari. Engkau yang hancur hati, Aku akan membuatmu menjadi berharga kembali." Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, aku sungguh mengucap syukur kepada-Mu jika Engkau berkenan memilih dan memakai aku sebagai alat-Mu. Berilah aku rahmat kerendahan hati, karena sesungguhnya tidak ada yang patut aku banggakan karena semua yang ada padaku berasal dari pada-Mu. Amin. (Dod).