Listen

Description

"Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?" (Matius 7:3)

Renungan:

  Ketika kita hendak bepergian ke mana pun, hal yang paling wajar kita lakukan adalah mencari sebuah cermin. Mengapa kita membutuhkan cermin? Karena kita ingin berpenampilan menarik dan memperbaiki suatu hal yang jelek yang terdapat di wajah atau tubuh kita. Cermin adalah alat yang paling jujur untuk menampakkan kepada kita diri kita yang sesungguhnya. Segala hal yang jelek seperti jerawat, kotoran mata, riasan yang berantakan ataupun keriput di wajah dapat ditunjukkan oleh cermin. Jika penampilan kita berantakan namun tidak kita perbaiki, banyak orang yang akan menertawakan kita dan hal itu akan membuat kita menjadi malu. 

  Tidak hanya becermin secara fisik, namun kita juga harus sering becermin terhadap kepribadian kita. Bagaimanakah kita bersikap kepada orang lain? Apakah kelakuan kita sudah mencerminkan pribadi Yesus sendiri atau mencerminkan kedagingan saja? Jangan sampai kita bisa menilai dan menghakimi orang lain, padahal diri kita sendiri masih banyak sekali kekurangan. Becerminlah dahulu dan perbaiki diri kita sebelum kita menilai orang lain. Yesus memberikan perumpamaan yang serupa dengan hal ini, yaitu mengenai orang yang melihat selumbar di mata saudaranya, tetapi balok di matanya sendiri tidak kelihatan. Artinya, orang tersebut pandai mencari kesalahan atau kejelekan orang lain, namun kelakuan jeleknya sendiri tidak pernah ia ketahui dan ia perbaiki. Di sini Yesus mengajarkan kepada kita untuk tidak menjadi orang yang munafik. 

  Oleh karena itu, nasihat dari orang lain sangatlah kita butuhkan. Jangan pernah menolak saran dan teguran dari orang lain. Gunakanlah semua itu sebagai sarana untuk memperbaiki diri sendiri. Anggaplah teguran, nasihat dan saran dari orang lain sebagai cermin, sehingga kita bisa mengetahui hal-hal apa saja yang perlu kita perbaiki. Karena 'siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan, tetapi siapa mengabaikan teguran, tersesat. (Ams 10:17). Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, aku ingin memiliki hidup yang dapat mencerminkan kepribadian-Mu sehingga hidupku dapat menjadi berkat bagi orang lain. Amin. (Dod).