Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." (1 Tesalonika 5 : 18)
Renungan:
Suatu ketika saya bertemu dengan seorang ibu yang kemudian bercerita tentang anaknya, bahwa setelah anaknya menikah sikapnya beda dengannya. Dulu sebelum menikah, anaknya begitu perhatian dengannya tetapi setelah menikah sikapnya sedikit cuek dengannya. Beberapa tahun kemudian saya bertemu lagi dengan ibu tersebut. Ia pun mengeluh lagi dengan hal yang sama. Cerita yang dulu tentang sikap anaknya diulang-ulang lagi. Wajanya tidak pernah terlihat cerah, selalu murung dan sedih.
Ada banyak orang yang tidak pernah maju dalam kehidupannya karena ia hidup di masa lalunya. Banyak orang yang pernah dikecewakan hatinya selalu membawa sakit hatinya ke manapun ia pergi. Sakit hati yang dipeliharanya dengan baik itu bertunas dan merebak di wajahnya, sehingga wajahnya tidak pernah berseri-seri.
Salah satu penyebab bangsa Israel enggan untuk menuruti pimpinan Tuhan yang akan membawa mereka ke Tanah Perjanjian adalah karena mereka hidup di masa lalu mereka. Secara fisik mereka menuju Tanah Perjanjian, namun hati dan pikiran mereka tetap tertambat di Mesir. Sebenarnya Tuhan sedang menuntun mereka ke sebuah tempat yang subur, tetapi hati mereka tidak bisa lepas dari keadaan di Mesir.
Jika saat ini perjalanan hidup kita sedang dalam tahap yang kurang menyenangkan, ingatlah, ini merupakan suatu proses yang harus dijalani dengan iman dan pengharapan yang positif bahwa Tuhan sedang menuntun kita menuju tempat yang lebih baik lagi. Jangan bersungut-sungut, tetapi bersyukurlah agar hati kita menjadi tenang dan bisa melihat dengan jelas ke mana Tuhan menuntun kita. Sungut-sungut tidak akan menyelesaikan masalah, tetapi ketaatan kepada Tuhan akan membawa kita sampai ke Tanah Perjanjian yang subur. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, bawalah hatiku ikut serta dengan-Mu agar apapun yang terjadi dalam hidupku ini, hatiku tidak tertambat di suatu tempat, kejadian atau masalah, melainkan tetap melekat di hati-Mu. Sehingga walau gelombang hidup mendera perjalanan hidupku, aku tetap percaya dan berharap pada kasih dan pertolongan-Mu