Listen

Description

"Betapa binasa mereka dalam sekejap mata, lenyap, habis oleh karena kedahsyatan!" (Mazmur 73:19)

Renungan:

  Ada seseorang yang bekerja di pasar sebagai pedagang di satu kios. Dagangannya cukup laris dan mendatangkan banyak keuntungan. Suatu hari, ia berbelanja sembako sampai puluhan juta untuk persediaan di gudangnya. Siang hari ia menimbun barang dagangannya, malam harinya pasar kebakaran. Ratusan kios ludes jadi abu, termasuk kiosnya. Pedagang tersebut stres berat karena modalnya puluhan juta ludes dalam hitungan jam. 

  Peristiwa tidak terduga bisa terjadi kapan saja. Orang yang kelihatan sehat dan kuat, bisa tiba-tiba cacat atau meninggal dunia karena kecelakaan atau terkena serangan jantung. Orang yang kaya raya bisa tiba-tiba miskin karena musibah atau bencana alam. Orang yang punya bisnis mapan, bisa tiba-tiba bangkrut karena ditipu. Kisah Ayub adalah salah satu contoh yang nyata bahwa apa yang kita punya, dalam sekejap bisa lenyap. Ayub tadinya memiliki ribuan ternak, sepuluh orang anak, pekerjaan yang diberkati Tuhan, bahkan dijuluki orang terkaya di daerahnya. Namun tiba-tiba, dalam hari yang sama, semuanya musnah. Api turun dari langit membakar habis ternak-ternaknya. Sementara ternak yang lain dirampas musuh. Lalu sepuluh orang anaknya tewas tertimpa rumah yang rubuh. Tidak hanya itu, ia pun menderita penyakit yang parah. Istrinya pun bukannya menghibur dan menguatkannya, tetapi malah bersikap buruk terhadapnya. 

  Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi satu menit kemudian. Pengertian ini memberi kita pelajaran bahwa sudah semestinya kita bersyukur untuk segala aset, keluarga dan pekerjaan yang saat ini kita punya. Berhentilah membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Jagalah hati kita agar senantiasa terpaut pada Allah dan bukan pada harta. Sebab, Allahlah yang memampukan kita untuk berusaha. Tanpa Dia kita tidak akan bisa meraih apa-apa. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk selalu bersyukur atas setiap berkat yang telah Kau berikan padaku. Jangan biarkan keluhan, gerutuan dan sungut-sungut menguasaiku, tapi gantilah dengan hati yang selalu bersyukur. Amin. (Dod).