Listen

Description

"Dosa beberapa orang mencolok, seakan-akan mendahului mereka ke pengadilan, tetapi dosa beberapa orang lagi baru menjadi nyata kemudian."

(1 Timotius 5:24)

Renungan:

  Dikisahkan 2 orang laki-laki bekerja keras membuat sebuah perahu. Ketika sedang sibuk bekerja, mereka berdua menemukan rayap di sebuah papan. Salah seorang dari mereka kemudian ingin membuang papan itu, tetapi temannya melarang dengan berkata, "Kenapa papan ini harus dibuang? Kan sayang. Lagipula tidak ada masalah. Cuma kena rayap sedikit saja." Karena tidak ingin mengecewakan temannya, papan yang ada rayapnya itu pun akhirnya tetap digunakan untuk membuat perahu. Perahu itupun selesai dan bisa digunakan untuk berlayar mengarungi lautan. Tapi beberapa waktu kemudian, rayap-rayap itu ternyata bertelur dan menetas, kemudian menggerogoti kayu kapal sampai memakan kayu yang ada di lambung kapal. Suatu ketika saat perahu itu kembali mengarungi lautan, hujan badai turun dengan derasnya dan ombak begitu tinggi menghantam perahu tersebut. Air pun mulai memasuki kapal tersebut melalui celah-celah kayu yang telah dimakan rayap. Pada  akhirnya kapal itu pun tenggelam bersama seluruh isinya. Semuanya tenggelam hanya karena pada awalnya mereka menganggap remeh seekor rayap. 

  Itulah yang disebut dengan kompromi. Kompromi dapat berarti persetujuan dengan cara damai. Itu adalah kalimat yang dianggap positif. Namun bila kita berkompromi dengan sesuatu yang tidak benar, maka itu bukanlah hal yang positif, melainkan hal yang negatif. Apalagi bila kita mulai berkompromi dengan dosa yang tampaknya kecil dan membiarkannya begitu saja. Yusuf adalah contoh orang yang tidak mau berkompromi dengan dosa. Demikian juga dengan Daniel, Sadrakh, Mesakh dan Abednego, walaupun pada dasarnya mereka tahu akibatnya jika mereka tidak mau berkompromi dengan dunia ini. Tapi pada akhirnya, ketaatan mereka pada Tuhan membuahkan berkat bagi hidup mereka. 

  Prinsip hidup mencintai Tuhan dapat kita wujudkan dengan tidak lagi berkompromi terhadap dosa sekecil apapun. Jangan sampai gemerlapnya dunia ini, keegoisan kita, kedagingan dan hawa nafsu kita, membuat kita mulai berkompromi dengan kepuasan dunia yang sifatnya hanya sementara. Sekecil apapun kita berkompromi dengan dosa, akibatnya mungkin tidak langsung kita rasakan, namun hati-hati, karena pada akhirnya bisa berakibat fatal. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, kuasailah diriku dengan Roh Kudus-Mu, agar aku dapat menolak godaan dunia dan kenikmatannya yang dapat membawa aku ke dalam maut. Amin. (Dod).