Listen

Description

"Dan di padang gurun, di mana engkau melihat bahwa TUHAN, Allahmu, mendukung engkau, seperti seseorang mendukung anaknya, sepanjang jalan yang kamu tempuh, sampai kamu tiba di tempat ini." (Ulangan 1:31)

Renungan:

  Sewaktu Margareth Franklin Zadow berusia 5 tahun, wabah polio menyerang desanya. Margaret pun tidak luput dari penyakit itu. Untuk pergi pulang ke dokter, Margaret digendong oleh tangan kuat bapaknya. Orang-orang yang bertemu dengannya merasa aneh karena melihat sang bapak menggendong seorang gadis yang bukan bayi lagi. Selama masa kanak-kanaknya ia pun sangat bergantung pada tangan kuat bapaknya. Untuk pergi ke kamar mandi, keluar rumah dan melakukan kegiatan lainnya, maka tangan bapaknya yang menopangnya. Ketika Margaret sakit, menangis dan bersedih, tangan kuat bapaknya mendekapnya erat-erat. Margaret pun berkata, "Banyak anak tidak seberuntung diriku. Mereka tidak memiliki bapak di bumi yang mau mendekap dan menggendong mereka." Menarik sekali untuk diperhatikan bahwa ternyata Allah memakai pengalaman manis yang diterima Margaret dari bapaknya itu untuk menyadarkan dirinya bahwa Bapa di surga juga mau untuk mendekap dan menggendong umat-Nya yang lemah. Margaret berkata, Bapakku yang di bumi meninggal dunia beberapa tahun kemudian, tetapi Bapa di surga mengawasi ku selalu, mendekapku dengan tangan kasih-Nya, memberi kekuatan ketika aku menghadapi masalah dan menggendongku ketika aku lemah. Demikian juga Dia akan melakukan hal yang sama bagi setiap orang percaya.  Bagi mereka yang tidak memiliki bapak di bumi, Ia juga mau memerhatikan dan menggendong mereka ketika lemah."

  Mungkin saat ini kita juga sedang lemah secara mental dan spiritual karena perjalanan kehidupan kita begitu melelahkan terutama pada masa pendemi ini. Pergumulan keuangan dan ekonomi semakin menambah beratnya perjalanan ini. Jangan terpaku pada masalah yang ada di depan kita, karena itu hanya akan menambah sesak dada kita. Pandanglah Tuhan yang selalu setia berjalan bersama kita. Mengapa orang-orang tegar mampu bertahan? Bukan strategi yang memampukan mereka bertahan di masa sukar, tetapi hati yang kuat, yang selalu memandang dan terpaut pada Tuhan. 

  Percayalah pada kasih setia-Nya dan jangan pernah meragukan kuasa-Nya. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, ada banyak permasalahan yang terjadi dan melanda dalam hidupku. Ada setumpuk kekecewaan yang mengikat hidupku. Ada banyak bom-bom kecil yang siap meledak dalam hatiku. Ada kekerasan hati akibat dendam yang tertahan di hatiku. Ada perasaan benci yang membuatku sulit untuk mengampuni. Ada pikiran negatif terhadap setiap orang karena aku sering dikecewakan. Hal ini sering membuat dadaku sesak dan putus asa. Aku merasa tak ada gunanya dalam hidup ini. Orang-orang yang kukasihi banyak mengecewakan aku. Kini aku minta pada-Mu Yesus, berjalanlah bersamaku dan kuasailah hatiku. Jangan biarkan damai-Mu hilang dari hatiku. Masuklah dalam hatiku ya Yesus, dan hancurkan karat-karat kekecewaan yang selama ini mengikatku. Aku percaya, hanya Engkaulah andalanku. Amin. (Dod).