Dalam episode perkenalan ini, Yuka D. Narendra dan Leonhard Bartolomeus menjelaskan program macam apa sesungguhnya “2112 Podcast.” Mereka berdua akan bercerita sedikit mengenai latar belakang podcast, yang berawal dari kesedihan dan kegundahan yang mereka berdua rasakan akibat kepergian Neil Peart, penabuh drum band kesayangan mereka, RUSH. Di antara banyak hal yang mereka berdua sesali terselip satu buah ide untuk menuliskan sebuah catatan yang berangkat dari pengaruh power trio asal Kanada tersebut dalam hidup banyak orang. Tentunya hal ini bukan hanya soal musik, melainkan lebih luas dari itu. Tentang kebudayaan dan tentang cara memandang kehidupan. Niat yang sempat tertunda-tunda itu kemudian mereka coba wujudkan pelan-pelan lewat sebuah program obrolan singkat dalam “2112 Podcast.”
Mengapa Podcast? Pertama, persoalan pandemi yang tengah melanda dunia mengharuskan semua orang berjarak secara fisik. Kedua, juga disebabkan karena mereka tinggal di negara yang berbeda. Yuka tinggal di Jakarta, Indonesia, sementara Barto di Yamaguchi, Jepang. Ketiga, sesungguhnya tidak ada hal yang ambisius dari program ini, selain dari keinginan untuk berbincang dengan siapapun yang juga menyukai, menikmati, dan menghidupi RUSH. Mereka hanya mengumpulkan beragam pengalaman serta artikulasi kebudayaan populer yang jauh dari konsep adiluhur ini. Apabila ada energi berlebih, “2112 Podcast” nantinya akan dikemas menjadi sebuah buku, sebagai ungkapan terima kasih kepada band yang telah memberikan banyak pengaruh dalam hidup mereka, dan juga kalian semua. Selamat mendengarkan!!! Invisible airwaves crackle with life.
Bright antennae bristle with the energy.
Emotional feedback on a timeless wavelength.
Bearing a gift beyond price, almost free.