Cita-cita jadi PNS itu biasa. Tapi gimana kalau jadi PNS di Papua? Kehidupan pascalulus menjadikan mantan mahasiswa mafhum bahwa segala bentuk idealisme yang dijungjung semasa kuliah itu banyak yang ndak mashok alias terkesan retoris belaka. Berhadapan dengan dunia luar kampus tak jarang membuat para mantan mahasiswa kelimpungan. Rupanya dunia tak seindah ikutan demo teriak-teriak "hidup kesejahteraan rakyat" di depan gedung DPRD, tak sewagu rapat-rapat organisasi mahasiswa, tidak semudah meng-kopi salin tugas kuliah dari mbah gugel. Maka cita-cita jadi PNS itu guyonan paling realistis. Siapa sih yang nggak pingin kerja santai, gaji lebih dari cukup buat hidup dan jalan-jalan? Uhhh, banyak dari kita pasti diam-diam pengen dengan membayangkan tempat kerja kita saat ini bisa memberi kemakmuran macem negara kepada para abdinya. Tapi tapi tapi tidak semua yang pengen mau dan berani mengakui nafsunya itu. Meski begitu toh kenyataan membuktikan, setiap kali tes CPNS tiba, pendaftarnya tidak pernah sedikit. Tak heran jika ada yang beranggapan kalau kamu daftar PNS di Jawa jangan banyak berharap deh. Soalnya saingannya pasti buanyaaak. Padahal kan kita maunya hidup mudah di Jawa, pusat peradabannya Endonesa. Haha. Nah, Dwi berbeda. Saat teman-temannya dari kampus di Jawa memilih aman, ia sebaliknya. Ia mendaftar CPNS di Papua #BlackLivesMatter dan dinyatakan lolos. Yuk kita simak gimana Dwi mengalami hari-hari serunya di pulau emas itu.